Indonesia dan Pakistan, dua negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memegang peran krusial dalam membentuk arah pendidikan Islam modern secara global. Keduanya berupaya memadukan tradisi keislaman yang kuat dengan inovasi pendidikan demi menghadapi tantangan masa depan. Artikel ini akan mengupas bagaimana wajah pendidikan Islam berkembang di kedua negara ini, serta menelaah potensi harmonisasi antara tradisi dan modernitas.
Warisan Tradisi Pendidikan Islam yang Mengakar
Pesantren dan Madrasah di Indonesia
Di Indonesia, pesantren dan madrasah telah menjadi pilar utama pendidikan Muslim sejak sebelum kemerdekaan. Lembaga ini tidak hanya membekali peserta didik dengan ilmu agama klasik seperti tafsir, fikih, dan tasawuf, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan budaya yang kuat. Keunikan pesantren terletak pada sistem asrama dan relasi erat antara santri dan kiai, menciptakan lingkungan belajar yang holistik.
Madrasah dengan Kurikulum Dars-e-Nizami di Pakistan
Pakistan memiliki sistem madrasah yang lebih formal, seringkali mengadopsi kurikulum Dars-e-Nizami, warisan dari era Mughal. Madrasah-madrasah terkemuka seperti Jamia Binoria dan Darul Uloom Haqqania menjadi pusat studi Islam yang diakui, menghasilkan ulama dan cendekiawan yang mendalam di bidang agama.
Upaya Modernisasi dan Reformasi Kurikulum yang Adaptif
Kedua negara aktif melakukan upaya modernisasi dan reformasi kurikulum untuk menyesuaikan pendidikan Islam dengan konteks global dan kemajuan zaman.
Integrasi Ilmu Umum di Indonesia
Di Indonesia, banyak pesantren dan madrasah modern kini mengintegrasikan pelajaran umum seperti sains, matematika, bahasa asing, dan kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka. Tak sedikit pula yang telah bertransformasi menjadi sekolah formal dengan akreditasi nasional, menawarkan pendidikan yang komprehensif tanpa meninggalkan identitas keislaman.
Ini menunjukkan komitmen untuk menyiapkan generasi Muslim yang tidak hanya agamis, tetapi juga kompeten di berbagai bidang.
“Single National Curriculum” di Pakistan
Pakistan juga bergerak maju dalam upaya ini. Inisiatif “Single National Curriculum (SNC)” yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Pakistan bertujuan untuk menyamakan standar pendidikan dan menjembatani jurang antara sistem sekolah umum dan madrasah. SNC diharapkan dapat menciptakan keseragaman kualitas dan mempersiapkan siswa madrasah untuk berintegrasi lebih baik dalam masyarakat modern.
Tantangan Menuju Pendidikan Islam yang Merata
Meskipun upaya modernisasi terus digalakkan, baik Indonesia maupun Pakistan masih menghadapi sejumlah tantangan signifikan:
- Ketimpangan Kualitas Pendidikan: Di Indonesia, perbedaan kualitas antara pesantren/madrasah masih menjadi isu. Peningkatan kompetensi guru di bidang non-agama juga menjadi prioritas.
- Resistensi Terhadap Reformasi: Di Pakistan, resistensi dari sebagian kalangan terhadap reformasi kurikulum, khususnya terkait kontrol negara terhadap institusi keagamaan, masih menjadi hambatan.
- Akses dan Sumber Daya: Akses terhadap teknologi, sumber daya yang memadai, dan pelatihan guru yang merata masih menjadi tantangan di kedua negara. Hal ini menghambat optimalisasi integrasi tradisi Islam dengan ilmu pengetahuan modern.
Peran Lembaga dan Kolaborasi Internasional dalam Mendorong Kemajuan
Beberapa institusi telah mengambil langkah strategis untuk menjembatani tradisi dan inovasi:
- Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia: UIN di berbagai daerah berperan penting dalam mendorong integrasi ilmu agama Islam dan ilmu pengetahuan umum, menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman holistik.
- International Islamic University Islamabad (IIUI) dan Institute of Policy Studies (IPS) di Pakistan: Lembaga-lembaga ini memfasilitasi penelitian dan dialog lintas disiplin antara ulama, akademisi, dan pembuat kebijakan, mendorong pemikiran progresif dalam pendidikan Islam.
Selain itu, kolaborasi internasional antarnegara Muslim, termasuk antara Indonesia dan Pakistan, membuka peluang besar. Pertukaran pelajar, seminar lintas negara, dan program beasiswa lintas universitas Islam modern memungkinkan inovasi, dialog keilmuan, dan pengembangan kapasitas mahasiswa berprestasi.
Indonesia dan Pakistan dapat menjadi cermin bagaimana pendidikan Islam menghadapi tantangan modernitas. Meski latar belakang sosial dan politiknya berbeda, kedua negara ini berkomitmen kuat untuk mempertahankan warisan tradisi sambil merangkul inovasi.
Melalui reformasi kurikulum, pemanfaatan digitalisasi, dan kolaborasi internasional, pendidikan Islam di kedua negara ini berpotensi menjadi model transformatif bagi dunia Muslim secara keseluruhan.
Referensi:
- Pesantren: Dulu, Kini, dan Mendatang. (2022, April 5). Kementerian Agama Republik Indonesia. https://kemenag.go.id/opini/pesantren-dulu-kini-dan-mendatang-ft7l9d
- Sain, Zohaib Hassan., Sovia Mas Ayu., dan Junaidah. (2024). Evolution of Islamic Education in Pakistan: Tradition, Modernization, Challenges, and Future Reforms. Bustanul Ulum Journal of Islamic Education, Vol. 2(2).