Fenomena Langka Suku Buton Bermata Biru di Sulawesi Tenggara

Fenomena Langka Suku Buton Bermata Biru di Sulawesi Tenggara

Keunikan suku Buton bermata biru di Pulau Siompu menjadi simbol keindahan genetik langka Indonesia yang kini menarik perhatian dunia. Sumber gambar: Al Munawwir Komplek Q

Bagikan

Di Indonesia yang dikenal dengan keragaman suku dan budaya, Suku Buton di Sulawesi Tenggara menyimpan keunikan genetik langka: sebagian warganya memiliki mata berwarna biru alami. Fenomena ini bukan hasil penggunaan lensa atau rekayasa kosmetik, melainkan mutasi genetik yang diwariskan turun-temurun.

Fenomena mata biru ini banyak ditemukan di Pulau Siompu, wilayah Kabupaten Buton Selatan. Ciri fisik unik tersebut menjadikan masyarakat setempat sering dijuluki “bule Buton”, karena menyerupai orang Eropa meski mereka merupakan penduduk asli Indonesia.


Asal Usul dan Jejak Genetika Suku Buton Bermata Biru

Menurut laporan Detik Health (2025), warna mata biru pada sebagian warga Buton disebabkan oleh mutasi gen OCA2 yang mengatur kadar melanin di iris. Kekurangan pigmen melanin menyebabkan warna mata terlihat biru, mirip dengan fenomena yang umum di Eropa Utara.
Penelitian awal menyebutkan kondisi ini merupakan hasil mutasi genetik alami, bukan akibat perkawinan campuran, sehingga menjadi salah satu kasus genetik langka di Asia Tenggara.

Dalam liputan Okezone Travel (2023), disebutkan pula bahwa warga dengan mata biru di Pulau Siompu memiliki penampilan yang kontras: kulit sawo matang khas Indonesia, tetapi mata berwarna biru terang. Fenomena ini menimbulkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan peneliti.


Budaya dan Daya Tarik Wisata Pulau Siompu

Selain keunikan genetiknya, Suku Buton juga terkenal dengan kekayaan budayanya. Pulau Siompu yang menjadi tempat tinggal utama mereka menawarkan keindahan pantai, tradisi maritim, serta keramahan penduduk lokal. Banyak wisatawan datang untuk melihat langsung warga bermata biru sekaligus menikmati pesona alamnya.

Seputar Cibubur – Pikiran Rakyat (2025) mencatat, masyarakat setempat tetap hidup sederhana meski kini banyak mendapat sorotan. Mereka berharap fenomena genetik ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga membuka jalan untuk riset medis dan pelestarian budaya daerah.


Upaya Pelestarian dan Perhatian Akademis

Fenomena suku Buton bermata biru mulai mendapat perhatian dari berbagai kalangan akademik. Peneliti dari universitas di Sulawesi Tenggara dan Jakarta tengah mengkaji aspek genetik dan sosial dari fenomena ini. Diharapkan hasil riset dapat menjelaskan secara ilmiah bagaimana mutasi ini muncul dan bertahan di komunitas kecil seperti Pulau Siompu.

Selain aspek ilmiah, pemerintah daerah Buton Selatan juga berupaya mempromosikan kawasan ini sebagai destinasi wisata edukatif, menggabungkan keindahan alam dengan keunikan antropologi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal tanpa mengganggu identitas budaya mereka.


Suku Buton bermata biru menjadi bukti betapa kayanya keberagaman genetik dan budaya di Indonesia. Fenomena unik ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan, tetapi juga membuka peluang besar bagi penelitian ilmiah dan pelestarian warisan lokal.

Untuk kamu yang tertarik mengetahui kisah-kisah unik lain dari berbagai penjuru nusantara, kunjungi terus PakistanIndonesia.com dan temukan beragam berita budaya, sains, serta pariwisata menarik lainnya.

Referensi:

Ayo Menelusuri