Perbandingan Sistem Pendidikan Pakistan vs Indonesia: Apa Bedanya?

Dua siswa, satu dari Pakistan dengan seragam tradisional dan satu dari Indonesia, sedang belajar, menggambarkan perbandingan sistem pendidikan

Bagikan

Daftar Isi

Mengintip Sistem Pendidikan Pakistan dan Indonesia: Serupa Tapi Tak Sama

Pernahkah terbayang bagaimana rasanya bersekolah di negara lain? Di pagi yang sama, seorang siswa di Jakarta bersiap ke sekolah dasar negeri, sementara di Lahore, Pakistan, anak seusianya bergegas menuju madrasah. Meski sama-sama di Asia, sistem pendidikan di Pakistan dan Indonesia ternyata punya perbedaan dan keunikan menarik yang patut kita selami.

Artikel ini akan membawa Anda memahami lebih dalam bagaimana dua negara sahabat ini membangun masa depan melalui jalur pendidikan masing-masing.

Struktur Pendidikan: Jenjang yang Serupa, Implementasi Berbeda

Secara umum, struktur pendidikan formal di Pakistan dan Indonesia memiliki jenjang yang hampir sama: pra-sekolah, sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, hingga perguruan tinggi. Namun, ada perbedaan teknis yang cukup mencolok.

Sistem Jenjang di Pakistan

Di Pakistan, pendidikan dasar dimulai dari primary school (kelas 1–5), dilanjutkan middle school (kelas 6–8), secondary school (kelas 9–10), dan higher secondary (kelas 11–12), sebelum akhirnya masuk universitas. Dua jenjang terakhir diukur melalui ujian nasional seperti SSC dan HSSC, yang sangat menentukan kelulusan dan kelanjutan studi.

Sistem Jenjang di Indonesia

Sementara itu di Indonesia, jenjangnya lebih terbagi jelas menjadi SD (6 tahun), SMP (3 tahun), dan SMA/SMK (3 tahun). Ujian nasional sempat menjadi tolok ukur penting, namun kini banyak digantikan oleh Asesmen Nasional dan ujian dari satuan pendidikan. Perubahan ini mendorong pendekatan pembelajaran yang lebih holistik.

Bahasa Pengantar dan Budaya Belajar: Cermin Budaya dan Adaptasi Global

Salah satu perbedaan mencolok lainnya adalah bahasa pengantar dalam proses belajar-mengajar. Di Pakistan, Bahasa Urdu digunakan secara luas di sekolah negeri, sementara Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di banyak sekolah swasta, terutama di kota besar. Hal ini menjadikan banyak pelajar Pakistan bilingual sejak usia dini.

Di Indonesia, Bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar utama di semua sekolah. Bahasa daerah atau bahasa asing seperti Inggris biasanya hanya digunakan di pelajaran khusus. Meski begitu, tren globalisasi mendorong penggunaan bilingual di beberapa sekolah unggulan, mengikuti jejak perkembangan global.

Budaya belajar di kedua negara juga menunjukkan keunikan masing-masing. Sekolah-sekolah di Pakistan masih banyak yang menggunakan sistem hafalan dan penilaian berbasis ujian tertulis. Namun, baik Pakistan maupun Indonesia kini mulai bergerak ke arah pembelajaran berbasis proyek dan kreativitas, mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan.

Bagan perbandingan jenjang pendidikan formal di Pakistan (Primary, Middle, Secondary, Higher Secondary) dan Indonesia (SD, SMP, SMA/SMK)

Tantangan dan Semangat: Bersama Menuju Pendidikan Berkualitas

Pakistan dan Indonesia sama-sama menghadapi tantangan besar di bidang pendidikan, terutama soal akses dan kualitas di daerah terpencil.

Isu Akses dan Kesenjangan di Pakistan

Di Pakistan, isu kesenjangan gender dalam pendidikan masih menjadi perhatian, meskipun perkembangan sudah mulai terlihat. Ada daerah yang masih membatasi anak perempuan untuk bersekolah. Menurut UNICEF (2020), sekitar 22,8 juta anak di Pakistan tidak bersekolah, menjadikannya salah satu negara dengan angka putus sekolah tertinggi di dunia.

Disparitas Kualitas Pendidikan di Indonesia

Indonesia juga memiliki tantangan serupa dalam hal akses dan kualitas, terutama di wilayah terluar dan tertinggal. Data dari BPS (2022) menunjukkan bahwa disparitas kualitas pendidikan antarwilayah di Indonesia masih signifikan. Tantangan lebih banyak pada kualitas pengajar dan fasilitas pendidikan yang belum merata, terutama di kawasan timur Indonesia.

Namun, sama seperti di Pakistan, semangat belajar anak-anak di pelosok tetap tinggi meski dalam keterbatasan.

Era Digital dan Kolaborasi: Masa Depan Pendidikan yang Cerah

Kedua negara kini sama-sama memasuki era digitalisasi pendidikan. Pakistan memiliki platform daring seperti Taleemabad yang menyediakan pembelajaran dalam Bahasa Urdu. Di Indonesia, platform seperti Ruang Guru dan Zenius semakin populer di kalangan pelajar.

Semangat inovasi ini membuka peluang kolaborasi lebih luas. Bayangkan jika suatu hari pelajar dari Indonesia dan Pakistan bisa saling bertukar pikiran dalam satu ruang virtual, belajar budaya masing-masing, dan membangun proyek sosial lintas negara. Pendidikan bukan lagi sebatas empat dinding kelas, tapi juga jembatan lintas benua.

Pendidikan, Jembatan Persahabatan Antarbangsa

Dari perbedaan struktur, bahasa, hingga tantangan yang dihadapi, satu hal tetap sama: baik di Pakistan maupun Indonesia, pendidikan adalah harapan. Harapan untuk masa depan yang lebih baik, harapan untuk mengubah nasib keluarga, dan harapan untuk menjalin persahabatan antarbangsa.

Mungkin kita tumbuh dengan buku pelajaran yang berbeda, guru yang berbeda, dan lingkungan yang berbeda. Tapi cita-cita untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri—itu yang menyatukan kita semua. Bagaimana pandangan Anda tentang sistem pendidikan di negara Anda? Mari berbagi dan berdialog! Karena belajar itu bukan soal tempat, tapi soal semangat.

Daftar Referensi:

  1. UNESCO. (2021). Education System in Pakistan. Retrieved from https://unesco.org
  2. British Council Pakistan. (2022). The Role of English in Pakistan’s Education System. Retrieved from https://britishcouncil.pk
  3. UNICEF. (2020). Out-of-school children in Pakistan. Retrieved from https://unicef.org/pakistan
  4. BPS (Badan Pusat Statistik). (2022). Indeks Pembangunan Pendidikan Indonesia. Retrieved from https://bps.go.id
  5. Taleemabad. (2022). Pakistan’s EdTech Revolution. Retrieved from https://taleemabad.com
  6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). Sistem Pendidikan Indonesia. Retrieved from https://kemdikbud.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Tidak ada postingan lagi untuk ditampilkan
Dua siswa, satu dari Pakistan dengan seragam tradisional dan satu dari Indonesia, sedang belajar, menggambarkan perbandingan sistem pendidikan

Related Post

Lihat Artikel Lainnya