Pakistan: Kekuatan Nuklir di Tengah Dinamika Asia Selatan
Pakistan merupakan salah satu dari sembilan negara di dunia yang diketahui memiliki persenjataan nuklir. Berbeda dengan banyak negara nuklir lainnya, Pakistan bukanlah pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan, oleh karena itu, tidak terikat oleh ketentuan-ketentuannya. Sumber tidak resmi memperkirakan bahwa pada tahun 2025, Pakistan memiliki sekitar 170 hulu ledak nuklir berbasis fisi.
Dalam kebijakan pertahanan, Pakistan menganut doktrin “minimum credible deterrence” (pencegahan kredibel minimum) dan tidak menerapkan kebijakan no first use atau larangan penggunaan senjata nuklir terlebih dahulu. Pemerintah Pakistan menegaskan akan menggunakan “segala jenis senjata dalam arsenal militer” demi melindungi kepentingan nasional apabila menghadapi ancaman atau serangan militer secara agresif.
Sejak Pemisahan India pada tahun 1947, India dan Pakistan terus berselisih, terutama terkait wilayah sengketa Jammu dan Kashmir. Serangkaian konflik dan peperangan antara keduanya, termasuk Perang India-Pakistan tahun 1971 dan uji coba nuklir India setelahnya, menjadi pendorong utama bagi Pakistan untuk mengembangkan kemampuan nuklirnya. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional sekaligus upaya memenuhi kebutuhan energi negara.
Artikel ini akan mengulas enam rudal nuklir utama yang menjadi andalan Pakistan, beserta spesifikasi dan perannya dalam strategi pertahanan negara tersebut.
Enam Rudal Nuklir Andalan Pakistan
Berikut adalah daftar rudal-rudal kunci yang membentuk tulang punggung arsenal nuklir Pakistan:
1. Ababeel
Ababeel adalah rudal balistik jarak menengah (MRBM) pertama milik Pakistan yang dirancang untuk diluncurkan dari permukaan ke permukaan. Rudal ini dikabarkan memiliki kemampuan membawa Multiple Independently Targetable Re-entry Vehicles (MIRV), yaitu hulu ledak yang dapat mengenai beberapa target secara terpisah dalam satu peluncuran. Menggunakan bahan bakar padat tiga tahap, Ababeel pertama kali diuji coba pada 24 Januari 2017, dengan jangkauan tembak sekitar 2.200 kilometer.
2. Shaheen-3
Shaheen-3 adalah rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat dua tahap yang sedang dikembangkan oleh Pakistan. Rudal ini dilaporkan mampu membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional dengan jangkauan hingga 2.750 kilometer, menjadikannya sistem persenjataan jarak jauh terjauh dalam arsenal strategis Pakistan. Shaheen-3 pertama kali diperkenalkan ke publik dalam parade militer pada Maret 2016. Rudal ini dirancang untuk dapat diluncurkan dari jalan raya dan dikabarkan menggunakan peluncur erektor transporter buatan Tiongkok.
3. Babur (Hatf-7)
Babur (Hatf-7) merupakan rudal jelajah darat yang dikembangkan oleh Pakistan. Ini adalah rudal balistik subsonik dengan panjang 6,2 meter dan berat sekitar 1.500 Kg. Babur dapat diluncurkan melalui darat maupun kapal selam. Dalam versi yang telah ditingkatkan, rudal ini memiliki jangkauan hingga 700 kilometer dan mampu membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional. Babur dirancang sebagai bagian dari sistem pertahanan strategis Pakistan untuk memperkuat kemampuan serangan presisinya.
4. Ra’ad (Hatf-8)
Ra’ad (Hatf-8) adalah rudal jelajah yang diluncurkan dari udara, dikembangkan oleh Pakistan. Rudal ini memiliki panjang 4,85 meter dan bertenaga turbo-jet, serta dilaporkan dapat mencapai jarak 350 kilometer. Ra’ad menambah dimensi fleksibilitas serangan udara dalam doktrin nuklir Pakistan.
5. Ghauri (Hatf-5)
Ghauri (Hatf-5) adalah rudal balistik jarak menengah berbahan bakar cair yang dimiliki Pakistan dan dirancang untuk dapat digerakkan melalui jalan raya. Rudal ini mampu membawa hulu ledak seberat 700 kilogram dengan jangkauan hingga 1.500 kilometer. Dengan kemampuan menjangkau target jauh di dalam wilayah India serta kapasitas membawa muatan nuklir, Ghauri menjadi salah satu elemen utama dalam kekuatan rudal strategis Pakistan.
Prospek dan Kekhawatiran Internasional
Dengan beragam sistem rudal balistik dan jelajah yang terus dikembangkan—seperti Shaheen-3, Ghauri, Ababeel, hingga Babur—Pakistan menunjukkan tekadnya untuk mempertahankan kemampuan pencegahan strategis di tengah dinamika keamanan kawasan Asia Selatan. Meski kerap menuai kekhawatiran dari komunitas internasional, khususnya karena statusnya di luar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), Islamabad menegaskan bahwa pengembangan senjata nuklirnya semata-mata untuk mempertahankan kedaulatan dan stabilitas kawasan.
Ke depan, kebijakan dan postur nuklir Pakistan diperkirakan akan tetap dipengaruhi oleh ketegangan regional, terutama dalam hubungannya dengan India, serta perubahan lanskap geopolitik global.
Referensi: Missile Threat – Pakistan