Pernahkah Anda mencicipi masakan khas Pakistan dan merasakan sentuhan familiar seperti kuliner Indonesia? Meskipun terpisah ribuan kilometer, kedua negara ini memiliki banyak kemiripan dalam hidangan. Hal ini tak mengherankan, mengingat sejarah panjang pengaruh budaya Islam, perdagangan rempah, dan teknik memasak tradisional yang kaya rasa, khususnya dalam hidangan berbahan dasar daging, nasi, dan kari.
Penasaran apa saja makanan Pakistan yang mirip dengan masakan Indonesia? Yuk, simak daftar lengkapnya di bawah ini!
1. Nasi Biryani Pakistan vs Nasi Kebuli Indonesia: Sepupu Jauh Beraroma Rempah
Foto: Nasi Biryani Pakistan (atas) dan Nasi Kebuli Indonesia (bawah)
Nasi Biryani adalah hidangan nasi khas Pakistan yang dimasak dengan rempah kuat, daging (ayam, kambing, atau sapi), dan minyak samin. Di Indonesia, kita mengenal Nasi Kebuli sebagai hidangan serupa.
Keduanya sama-sama menggunakan beras berbumbu dan potongan daging yang dimasak dengan rempah aromatik seperti kapulaga, kayu manis, dan cengkeh. Perbedaannya, Biryani Pakistan cenderung lebih kaya tomat dan sedikit pedas, sementara Nasi Kebuli Indonesia lebih gurih dengan aroma kapulaga dan kayu manis yang kuat.
2. Samosa Pakistan vs Pastel Goreng Indonesia: Camilan Renyah Menggoda Selera
Foto: Pastel Goreng Indonesia (atas) dan Samosa Pakistan (bawah)
Samosa adalah camilan khas Pakistan berbentuk segitiga, biasanya diisi dengan kentang, daging cincang, atau sayuran, lalu digoreng hingga renyah. Di Indonesia, kita punya Pastel Goreng, camilan serupa berisi sayuran dan telur.
Persamaannya, baik Samosa maupun Pastel adalah camilan gorengan dengan isian sayuran atau daging berbalut kulit tipis renyah. Keduanya cocok dihidangkan saat buka puasa atau acara keluarga.
Perbedaannya, Samosa berbentuk segitiga dengan cita rasa rempah yang lebih tajam. Sementara Pastel Indonesia berbentuk setengah lingkaran, memiliki kulit yang lebih lembut, dan rasa yang lebih ringan.
3. Seekh Kebab Pakistan vs Sate Indonesia: Daging Bakar Berbalut Bumbu Khas
Foto: Sate Indonesia (atas) dan Seekh Kebab Pakistan (bawah)
Seekh Kebab adalah kebab khas Pakistan berupa daging cincang berbumbu yang dibakar di atas bara atau dimasak dalam oven tandoor. Di Indonesia, kita mengenal Sate, hidangan daging tusuk bakar yang juga populer.
Keduanya sama-sama hidangan daging tusuk yang dimasak di atas api dan disajikan dengan pelengkap seperti saus atau sambal.
Perbedaannya, Seekh Kebab memiliki cita rasa rempah khas Pakistan-India yang kuat seperti jintan dan ketumbar. Sedangkan Sate di Indonesia hadir dengan variasi rasa bumbu kacang, kecap manis, atau kuah santan yang khas.
4. Karahi Pakistan vs Rendang Indonesia: Olahan Daging Kental Penuh Rasa
Foto: Karahi Pakistan (kiri) dan Rendang Indonesia (kanan)
Karahi adalah masakan daging khas Pakistan yang dimasak dalam wajan besar dengan tomat, bawang putih, jahe, dan rempah khas Pakistan. Hidangan ini mirip dengan gulai atau Rendang dari Minangkabau, Indonesia.
Persamaan Karahi dengan gulai dan rendang terletak pada bahan dasar daging berbumbu dengan kuah kental, cocok disantap bersama nasi.
Perbedaannya, Karahi umumnya menggunakan yogurt dan tomat sebagai dasar kuah, sedangkan Gulai dan Rendang memakai santan dan dimasak lebih lama hingga kering dan bumbunya meresap sempurna.
5. Chapati Pakistan vs Roti Canai Indonesia: Roti Pipih Pendamping Kari
Foto: Chapati Pakistan (atas) dan Roti Canai Indonesia (bawah)
Chapati adalah roti pipih khas Pakistan yang terbuat dari tepung gandum dan dimasak tanpa minyak. Di Indonesia, khususnya di daerah Melayu, kita mengenal Roti Canai yang mirip.
Chapati dan Roti Canai sama-sama roti pipih yang cocok disantap dengan kuah kari atau hidangan berkuah lainnya.
Perbedaannya, Chapati lebih sederhana dan dimasak tanpa minyak, menghasilkan tekstur yang lebih padat. Roti Canai, di sisi lain, lebih renyah dan berlapis-lapis karena menggunakan lebih banyak minyak atau mentega dalam proses pembuatannya.
6. Gulab Jamun Pakistan vs Biji Salak Indonesia: Manisan Legit Penggugah Selera
Foto: Biji Salak Indonesia (atas) dan Gulab Jamun Pakistan (bawah)
Gulab Jamun adalah makanan penutup manis dari Pakistan, berupa bola-bola susu yang digoreng dan direndam dalam sirup gula mawar. Sementara itu, di Indonesia ada Biji Salak (bagian dari kolak), hidangan manis yang terbuat dari ubi dan aci berbentuk bulat, disajikan dengan kuah santan dan gula merah.
Baik Gulab Jamun maupun Biji Salak adalah makanan penutup manis berbahan dasar gula yang umum disajikan, terutama saat bulan Ramadan.
Kesimpulan: Keajaiban Kuliner Lintas Benua
Persamaan antara makanan khas Pakistan dan Indonesia menjadi bukti nyata bagaimana budaya kuliner dapat saling bersinggungan dan memperkaya satu sama lain. Dari nasi biryani hingga roti pipih, cita rasa kedua negara ini banyak memiliki kemiripan meskipun ada perbedaan dalam bahan dan teknik memasaknya.
Bagi Anda pencinta makanan pedas dan berbumbu, mencoba kuliner khas Pakistan bisa menjadi pengalaman kuliner yang luar biasa, terutama karena cita rasa menunya yang sudah akrab di lidah orang Indonesia.
Tertarik mencoba resep makanan Pakistan di rumah atau ingin tahu lebih banyak tentang kuliner khas Pakistan dan Indonesia lainnya? Jangan lupa simak selalu website ini untuk update info selanjutnya!
Referensi:
https://www.tasteatlas.com/roti-canai
https://www.bbcgoodfood.com/recipes/chicken-karahi
https://www.tasteatlas.com/samosa
https://pakistanindonesia.com/artikel/makanan-khas-pakistan-wajib-coba/