Pendidikan Vokasional Indonesia dan Pakistan: Solusi Menyiapkan Generasi Siap Kerja

Pelatihan teknis dan vokasional (TVET) di Pakistan untuk mendukung proyek CPEC

Bagikan

Daftar Isi

Pendidikan vokasional, yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis, menjadi kunci untuk menciptakan generasi muda yang siap bersaing di dunia kerja. Baik Indonesia maupun Pakistan telah menjadikan sektor ini sebagai prioritas utama. Meskipun keduanya memiliki pendekatan yang berbeda, tujuan akhirnya sama: mengatasi tantangan pengangguran dan memenuhi kebutuhan industri.

Mari kita bahas bagaimana kedua negara ini berupaya memajukan pendidikan vokasional dan potensi kerja sama yang bisa dilakukan.

Siswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya sedang praktik di laboratorium

Pendidikan Vokasional di Indonesia: Revitalisasi dan “Link and Match”

Pemerintah Indonesia secara serius melakukan revitalisasi pendidikan vokasional, terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Melalui Inpres No. 9 Tahun 2016 dan Perpres No. 68 Tahun 2022, pemerintah menekankan konsep “link and match” antara dunia pendidikan dan industri. Tujuannya adalah memastikan kurikulum SMK relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Meski demikian, data dari Kompas (Mei 2025) menunjukkan bahwa lulusan SMA dan SMK masih menjadi penyumbang angka pengangguran tertinggi. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keahlian lulusan dan tuntutan industri. Namun, upaya “link and match” mulai menunjukkan hasil positif. Dari tahun 2020-2024, kerja sama dengan 975 industri telah memberikan pelatihan praktis kepada 50% siswa SMK, yang berdampak pada penurunan angka pengangguran vokasional.

Salah satu contoh suksesnya adalah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Institusi ini tidak hanya unggul dalam teknik, tetapi juga memiliki kemitraan kuat dengan perusahaan besar seperti GMF AeroAsia dan PLN. Kemitraan ini memastikan lulusannya langsung terserap ke dunia kerja, membuktikan bahwa pendidikan vokasi dapat terintegrasi sempurna dengan kebutuhan industri.

Pelatihan teknis dan vokasional (TVET) di Pakistan untuk mendukung proyek CPEC

Sistem Pendidikan Vokasional di Pakistan: Fokus pada TVET dan Kemitraan Internasional

Sama seperti Indonesia, Pakistan juga berupaya memperkuat sektor pendidikan vokasional yang mereka kenal dengan istilah Technical and Vocational Education and Training (TVET). Salah satu program andalannya adalah Diploma of Associate Engineer (DAE), yang setara dengan program pra-sarjana (pre-engineering) dan menggabungkan teori dengan praktik di berbagai bidang teknis.

Selain itu, Pakistan juga menjalin kemitraan strategis, seperti yang terlihat pada Pak China Technical and Vocational Institute di Gwadar. Lembaga ini didirikan untuk mendukung proyek CPEC (China-Pakistan Economic Corridor), sehingga lulusannya memiliki keterampilan yang sangat spesifik dan langsung dibutuhkan oleh proyek-proyek besar.

Meski demikian, Pakistan masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk:

  • Infrastruktur yang usang.
  • Kurangnya koneksi yang kuat antara pendidikan dan industri.
  • Rendahnya partisipasi perempuan dalam pendidikan vokasional.

 

Kolaborasi antara Indonesia dan Pakistan dalam memajukan pendidikan vokasional

Tantangan dan Potensi Kolaborasi Lintas Negara

Pendidikan vokasional di Indonesia dan Pakistan memiliki potensi besar untuk menyiapkan generasi siap kerja. Namun, tantangan seperti mismatch, kualitas infrastruktur, dan pelatihan guru masih menjadi hambatan utama yang perlu segera ditangani.

Oleh karena itu, kolaborasi lintas negara dapat menjadi solusi efektif. Berikut beberapa alternatif kerja sama yang bisa dilakukan:

  1. Pertukaran Praktik Terbaik: Kedua negara dapat saling berbagi model sukses, seperti program “link and match” dari Indonesia atau kurikulum spesifik proyek dari Pakistan.
  2. Riset Bersama: Melakukan riset bersama tentang dampak pendidikan vokasional, penyerapan kerja, dan tingkat upah.
  3. Kerja Sama Multilateral: Melibatkan organisasi internasional seperti UNESCO atau D-8 untuk memperluas jangkauan program pelatihan dan menyediakan pendanaan untuk infrastruktur.

Kesimpulannya, pendidikan vokasional adalah jalur utama untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan siap kerja di kedua negara. Dengan mengatasi tantangan yang ada dan mengoptimalkan kolaborasi, Indonesia dan Pakistan dapat menciptakan sistem pendidikan vokasional yang lebih kuat dan inovatif demi masa depan generasi muda.

Referensi:

Bano, Naila., Siliu Yang., & Easar Alam. (2022).  Emerging Challenges in Technical Vocational Education and Training of Pakistan in the Context of CPEC. Econonties 2022, 10(7). https://www.mdpi.com/2227-7099/10/7/153 

Indriani., & Raka Adji. (2024, Oktober 23). Preparing a Quality Generation Through Vocational Education. ANTARA.  https://en.antaranews.com/news/330981/preparing-a-quality-generation-through-vocational-education 

Vocational Training Key to Building a Quality Workforce. (2024, Oktober 24). INVEST Indonesia. https://investindonesia.co.id/2024/10/24/vocational-training-key-to-building-a-quality-workforce

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Tidak ada postingan lagi untuk ditampilkan
Pelatihan teknis dan vokasional (TVET) di Pakistan untuk mendukung proyek CPEC

Related Post

Lihat Artikel Lainnya