Mengapa di Pakistan dan Kenapa Sekarang?”
Pakistan sedang berada di titik perubahan digital yang menarik, gelombang internet mobile makin deras, banyak startup muncul, dan budaya kerja mulai bergeser. Tapi di satu sisi, perempuan sering masih jadi pemain pinggiran dalam ekosistem teknologi: data menunjukkan bahwa perempuan hanya sekitar 14 % dari tenaga kerja IT aktif di Pakistan.
Nah, di sinilah komunitas-tech-for-women muncul sebagai game-changer: mereka datang tepat waktu, menawarkan bukan sekadar kursus coding, tapi ruang aman, komunitas, dukungan sosial, hal yang sebelumnya sering tak ada.

Bayangkan: seorang wanita di panti asuhan Karachi yang punya laptop tapi nggak punya komunitas, merasa tertinggal. Lalu ia menemukan komunitas WomenInTechPK, ikut sesi “intro to HTML”, lalu bertemu mentor, lalu ikut hackathon. Seketika, aksesnya berubah menjadi peluang konkret.
Itu bukan cerita masa depan, itu tengah terjadi sekarang. Dan buat kamu Gen Z yang suka “instant inspo”, ini real-life story yang bisa jadi viral, bisa jadi jalanmu juga.
Apa Sih Makna “Ruang Aman” di Dunia Coding?
Ruang aman (safe space) di sini berarti lebih dari sekadar “tidak diskriminatif”. Ini adalah tempat di mana kamu bisa:
- Membuat kesalahan tanpa diejek,
- Bertanya “dasar” tanpa takut dianggap bodoh,
- Belajar dari mentor yang benar-benar memahami hambatanmu (misalnya: budaya keluarga, transportasi, norma sosial),
- Dipasangkan dengan teman belajar (peer group) yang saling support.
Misalnya, komunitas seperti WomenInTechPK menulis: “We are an online space where all of us can explore our full potential… we help professional women in technology get support to improve their skills, re-enter workforce, or discover better opportunities.”
Bayangkan kamu di kota kecil Punjab, selepas shalat maghrib, kamu buka Zoom, lalu ikut workshop “Build your first website”, dengan mentor perempuan yang pernah tinggal di desa, langsung terasa “ini untuk saya”.
Dan yang lebih seru: komunitas ini nggak cuma teori coding, tapi juga business skills, portfolio creation, bahkan job board khusus perempuan. Jadi bukan cuma “belajar” tapi “masuk pasar”.
Komunitas & Program yang Membawa Aksi
- WomenInTechPK

Ini komunitas yang sungguh konkret. Mereka mencatat lebih dari 910 graduan wanita lewat program CodeGirls, dan lebih dari 400 di antaranya sudah mendapatkan pekerjaan di bidang teknologi.
Kamu bisa bayangkan satu angkatan: 50-60 perempuan belajar bersama, kemudian beberapa dari mereka jadi front-end developer, beberapa jadi QA, beberapa mulai freelancing. Tidak drama “hanya kursus”, tapi nyata.
- Women Tech Quest (WTQ) – 10Pearls University

Acara tahunan ini bukan hanya kompetisi, ini panggung besar di mana perempuan Pakistan memamerkan coding, testing, design mereka. Di edisi 2024 saja, lebih dari 1.200 perempuan dari Karachi, Lahore & Islamabad ambil bagian.
Visualnya keren: arena hackathon penuh semangat, teman-teman baru, hadiah uang, networking — lalu foto-foto Instagram #WomenTechQuest viral. Kuasai skill + komunitas + exposure = trifecta.
- Delac Foundation & SheCodes

Membuka kelas coding gratis untuk perempuan Pakistan sebagai upaya mengatasi gap gender di tech (wanita di sektor ini ~14%). Bayangkan kamu berjalan di tengah Islamabad malam hari, lampu jalan kuning, motor lewat pelan, suara adzan Asar di kejauhan. Kamu memasuki ruang komunitas perempuan di sebuah co-working space: dinding penuh sticky-notes warna, whiteboard penuh diagram flow, laptop terbuka, chai hitam dan cookies di meja.
Seorang mentor membuka workshop dengan: “Ok ladies, kita mulai dengan if-else, siapa yang mau nulis kode duluan?”
Salah satu peserta berkata: “Awalnya saya takut, karena di kampus saya sendirian sebagai satu-satunya perempuan di kelas CS. Tapi di sini saya merasa aman, saya punya teman yang ‘ngerti’.” Itu bukan skenario film, itu salah satu sesi komunitas coding perempuan Pakistan. Dan kamu bisa “merasakan” atmosfernya: santai tapi serius, komunitas tapi produktif.
Selain itu, komunitas ini juga menghadirkan peer coding nights, di mana setelah jam 8 malam, mereka kumpul di Slack/Discord, bantu satu sama lain debugging, dan kadang bikin “coding challenge” mini untuk hadiahnya chai gratis. Semua unsur: skill-gain + komunitas + fun = kombinasi Gen Z banget.
Jadi, bukan hanya kota besar: perempuan yang tinggal di kota kecil pun kini punya akses belajar coding tanpa biaya, dan komunitas mendukung untuk pengembangan karier.
Tantangan yang Masih Ada dan Kenapa Justru Itu Bikin Ceritanya Worth It
Tentu saja, tidak semua lancar-lancar saja. Beberapa tantangan tetap nyata:
- Infrastruktur: di daerah rural, koneksi internet masih kadang patah, perangkat komputer terbatas.
- Norma sosial: beberapa keluarga masih ragu membiarkan anak perempuan keluar larut malam untuk kelas, atau belajar coding dianggap “anak laki-laki”.
- Tantangan karier jangka panjang: dari data komunitas, beberapa perempuan merasa sulit naik ke posisi senior developer karena “lubang mentoring” dan “rol model” yang masih sedikit.
Tapi inilah yang membuat cerita jadi menarik: bukan karena semuanya mudah, tapi karena perempuan-Pakistan ini terus melaju meski ada hambatan. Dan kamu bisa ikut bagian dari perubahan itu, karena bagian dari kemenangan adalah melewati rintangan.
Dari Coding Room ke Revolusi Sosial
Perempuan Pakistan kini tidak hanya “belajar teknologi”, mereka menciptakan ruang baru dalam sejarah digital negaranya. Di balik layar laptop sederhana, mereka sedang membangun jembatan antara mimpi dan kesempatan, antara ruang aman dan dunia kerja nyata.
Komunitas seperti WomenInTechPK, SheCodes, hingga Women Tech Quest membuktikan bahwa teknologi bukan milik gender tertentu, melainkan milik siapa pun yang berani mencoba.
Dan setiap baris kode yang mereka tulis, bukan hanya membuat program berjalan, tapi juga menggerakkan harapan dan masa depan.
Buat perempuan muda Pakistan (dan Asia Selatan secara keseluruhan), komunitas coding bukan sekadar tempat belajar, tapi sebuah rumah baru, tempat mereka bebas bertanya, bereksperimen, gagal, tumbuh, dan bersinar.
“Mungkin kita memulai dengan menulis kode kecil hari ini, tapi di balik itu, kita sedang menulis sejarah yang besar untuk generasi perempuan selanjutnya.”
Sumber Referensi:
- WomenInTechPK Official Website – About Us & CodeGirls Impact Report
https://womenintechpk.com/about-us/ - Daily Times Pakistan – 10Pearls University Holds Women Tech Quest 2024
https://dailytimes.com.pk/1175651/10pearls-university-holds-women-tech-quest-2024/ - Delac Foundation – Women in Pakistan’s Digital Workforce Report 2024
https://www.delac.foundation/pakistan - UN Women Pakistan – Empowering Women in Technology and Innovation (2024)
https://asiapacific.unwomen.org/en/news-and-events/stories/2024/06/empowering-women-in-technology-pakistan - Rest of World – How Pakistani Women Are Reclaiming the Tech Industry
https://restofworld.org/2024/pakistan-women-tech/ - Reddit Pakistan – Discussion Thread: Women in Coding Pakistan 2025
https://www.reddit.com/r/pakistan/comments/1inrupk



