Kolaborasi Pendidikan Digital Indonesia dan Pakistan: Hadapi Tantangan Era Baru Bersama
Di era digital yang makin canggih, Indonesia dan Pakistan, dua negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menghadapi tantangan serupa di sektor pendidikan. Keduanya terus berupaya meningkatkan kualitas dan akses pendidikan melalui berbagai inovasi, meski dihadapkan pada kompleksitas tantangan yang tidak mudah.
Tantangan dan Inovasi Pendidikan Digital di Indonesia
Program Merdeka Belajar: Fondasi Digitalisasi Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia telah meluncurkan program Merdeka Belajar. Tujuannya adalah memberikan kebebasan dan otonomi kepada peserta didik, guru, dan sekolah demi proses pembelajaran yang lebih baik, efektif, adaptif, dan inovatif. Program ini sangat relevan dengan meluasnya digitalisasi di sektor pendidikan.
Platform Digital Penunjang Pembelajaran: Rumah Belajar dan Merdeka Mengajar
Untuk mendukung program ini, tersedia platform digital penunjang pembelajaran seperti Rumah Belajar dan Merdeka Mengajar. Keduanya menyediakan konten pembelajaran daring gratis, memungkinkan peserta didik, guru, dan sekolah untuk menciptakan proses belajar yang menyenangkan, sesuai kebutuhan siswa, serta memfasilitasi pembelajaran di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.
Inovasi dan Krisis Pendidikan di Pakistan
Single National Curriculum (SNC) dan Akses Pendidikan Merata
Pemerintah Pakistan telah mengimplementasikan program Single National Curriculum (SNC). Program ini bertujuan mengurangi kesenjangan antara sekolah negeri, swasta, dan madrasah, serta memastikan akses pendidikan yang merata di seluruh negeri.
Program TeleSchool dan Taleemabad: Jangkau Pelajar di Daerah Terpencil
Untuk relevansi dengan era digital, Pakistan juga meluncurkan program seperti TeleSchool dan Taleemabad. Program-program ini dirancang untuk menyediakan pembelajaran interaktif dan menyenangkan bagi siswa, terutama mereka yang berada di daerah terpencil.
Faktor Penyebab Krisis Pendidikan di Pakistan
Namun, di balik upaya inovatif ini, Pakistan masih menghadapi krisis pendidikan yang cukup serius. Data dari UNICEF menunjukkan bahwa sekitar 22,8 juta anak usia 5-16 tahun tidak bersekolah, yang mewakili 44% dari populasi usia tersebut. Kemiskinan, ketimpangan gender, dan kurangnya infrastruktur pendidikan yang merata menjadi faktor penyebab utama masalah ini.
Peluang Kolaborasi Pendidikan Digital Indonesia dan Pakistan
Sebagai sesama negara berkembang dengan tantangan serupa, Indonesia dan Pakistan memiliki potensi besar untuk bekerja sama dalam bidang pendidikan. Beberapa bentuk kolaborasi yang bisa dikembangkan antara lain:
Pertukaran Mahasiswa, Akademisi, dan Riset Kolaboratif
- Pertukaran Mahasiswa dan Akademisi: Melalui program dari lembaga pemerintah, institusi pendidikan, organisasi non-pemerintah, atau lembaga internasional, mahasiswa maupun dosen dari kedua negara dapat melakukan studi lintas-negara dan riset kolaboratif.
- Pengembangan Riset Pendidikan Islam dan Sosial: Indonesia dan Pakistan bisa bekerja sama dalam kajian pendidikan berbasis nilai Islam modern, terutama melalui lembaga pendidikan seperti IIUI (International Islamic University Islamabad) dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta perguruan tinggi lainnya.
Alih Teknologi dan Berbagi Praktik Baik Platform Digital
- Alih Teknologi dan Platform Digital Pendidikan: Pakistan memiliki pengalaman lebih dulu dalam mengenalkan platform edukasi daring seperti Taleemabad. Oleh karena itu, Pakistan dapat berkolaborasi berbagi praktik baik dengan Indonesia yang masih memperluas transformasi digital dalam proses pembelajaran yang lebih efektif.
Beasiswa dan Bantuan Pendidikan Lintas Negara
- Beasiswa dan Bantuan Pendidikan Lintas Negara: Lembaga pemerintah, institusi pendidikan, organisasi non-pemerintah, atau lembaga internasional, dapat bekerja sama menyediakan beasiswa bagi mahasiswa kedua negara. Contohnya adalah HEC Scholarships Pakistan, Twas-ICCBS, dan beasiswa dari NUST yang terbuka bagi pelamar internasional, termasuk dari Indonesia. Peluang Emas Beasiswa ke Pakistan untuk Jenjang S1, S2, dan S3 bagi Mahasiswa Indonesia.
Membangun Masa Depan Pendidikan yang Inklusif
Meskipun menghadapi tantangan besar, Indonesia dan Pakistan terus menunjukkan semangat reformasi pendidikan untuk masa kini dan masa depan. Peluang kolaborasi antarnegara ini bisa menjadi jalan keluar untuk saling membantu memperbaiki sektor pendidikan.
Dengan berbagi strategi terbaik, memperkuat sumber daya manusia, dan meningkatkan mutu pendidikan global, terutama di negara-negara Muslim, pendidikan yang inklusif dan berkualitas dapat terwujud di era digital ini.
Sumber Referensi:
- Jurnal: Murtopo, Ali., Rahmaisyah., dan Jusmaini. (2023). Peran Teknologi Pendidikan dalam Perspektif Merdeka Belajar di Era Digital 4.0. JET: Journal of Education and Teaching, Vol.11(2).
- Artikel:
- UNICEF: https://www.unicef.org/pakistan/education
- Dama, Fara. (2024, Januari 24). Pakistan Krisis Pendidikan, 26,21 Juta Anak Putus Sekolah. esensi. https://www.esensi.tv/nasional/104429844/pakistan-krisis-pendidikan-2621-juta-anak-putus-sekolah
- Yanuar. (2024, Juli 31). Upaya Meningkatkan APK Pendidikan Tinggi. Puslapdik Kemendikdasmen. https://puslapdik.dikdasmen.go.id/upaya-meningkatkan-apk-pendidikan-tinggi