Ketika “Made in Pakistan” Jadi Label Kebanggaan Baru

Beberapa tahun lalu, label “Made in Pakistan” mungkin hanya mengingatkan pada tekstil Sialkot atau sepatu kulit dari Karachi. Tapi hari ini, istilah itu punya makna baru, teknologi dan kreativitas. Dari kantor kecil di Karachi hingga co-working space estetik di Gulberg Lahore, startup muda Pakistan sedang menulis ulang cerita tentang negaranya. Mereka bukan hanya membangun produk, tapi identitas global baru yang berakar pada nilai lokal dan bermimpi menembus dunia.
Bayangkan kamu berjalan di kawasan Gulberg, Lahore. Di lantai tiga sebuah gedung minimalis, sekelompok anak muda duduk mengelilingi papan tulis penuh coretan ide, di tengah aroma kopi dan suara keyboard yang tak henti. Di antara mereka, Adeel, co-founder Safepay, tersenyum sambil berkata, “Kami nggak mau cuma bikin produk yang keren. Kami mau bikin brand yang dipercaya dunia.” Kalimat itu terdengar seperti manifesto generasi baru Pakistan, generasi yang tak sekadar ingin sukses, tapi ingin meninggalkan jejak global yang bermakna.
Kini, “Made in Pakistan” tak lagi sekadar label pada kain atau ekspor kulit. Ia telah menjadi simbol inovasi dan semangat kolaborasi lintas budaya. Di balik layar platform digital yang kamu gunakan hari ini, mungkin ada sekelompok anak muda Lahore yang diam-diam sedang membuktikan: bahwa mimpi besar bisa lahir dari mana saja, bahkan dari gang kecil di Karachi yang kini jadi poros mimpi dunia.
Dari Lahore ke London: Cerita Perjalanan yang Autentik
Perjalanan startup Pakistan menuju panggung global bukanlah kisah instan yang lahir dari keberuntungan. Ia tumbuh dari grit, perpaduan antara ketekunan, kesabaran, dan strategi yang matang. Lihat saja Bazaar Technologies, startup B2B marketplace yang menghubungkan ribuan toko kelontong dan warung kecil dengan distributor besar. Dalam waktu tiga tahun, valuasinya menembus $100 juta, menarik perhatian investor top seperti Defy Partners dan Acrew Capital (TechCrunch, 2024). Tapi lebih dari angka, yang membuat Bazaar istimewa adalah misi sosialnya: memberdayakan ekonomi mikro yang selama ini tak tersentuh digitalisasi.
Kisah lain datang dari Bykea, aplikasi ride-hailing dan logistik berbasis motor yang kini menjadi simbol inovasi jalanan Pakistan. Di tengah hiruk pikuk Karachi, ratusan pengemudi berbaju hijau menembus kemacetan, mengantarkan bukan hanya penumpang — tapi juga harapan ekonomi baru. “Kami membangun solusi dari rakyat, untuk rakyat,” ujar Muneeb Maayr, CEO Bykea, dalam wawancaranya dengan Reuters (2025). Kalimat itu menggambarkan ruh dari banyak startup Pakistan: teknologi mereka mungkin sederhana, tapi empatinya mendalam.
Dari Lahore ke London, dari Karachi ke Kuala Lumpur, startup Pakistan kini tak lagi sekadar pemain lokal. Mereka membawa sesuatu yang lebih dari sekadar produk, cerita otentik tentang keteguhan dan harapan. Dunia mulai melirik bukan hanya karena inovasi, tapi karena semangat di baliknya: bahwa masa depan digital global juga bisa lahir dari jalanan kecil Asia Selatan.
Strategi Autentik: Lokalitas Sebagai Kekuatan Global

Kunci utama sukses mereka bukan sekadar pendanaan, tapi autentisitas lokal. Brand seperti Marham, aplikasi kesehatan digital, sukses karena mengerti cara bicara pada publik Pakista, hangat, sederhana, dan penuh empati.
Saat startup lain meniru gaya Silicon Valley, Marham memilih tetap membumi. Mereka menggabungkan user experience yang canggih dengan sentuhan budaya timur, hasilnya, pengguna merasa dilayani bukan oleh algoritma, tapi oleh manusia.
Dan inilah pelajaran penting: di dunia startup global yang semakin kompetitif, being local is the new global.
COLABS dan Ekosistem Startup Pakistan
Di tengah hiruk pikuk Lahore yang penuh energi, berdirilah COLABS adalah sebuah coworking hub yang kini menjadi ikon kebangkitan digital Pakistan. Dengan dinding kaca besar, lampu hangat, dan mural bertuliskan “Build Something That Matters”, tempat ini bukan sekadar ruang kerja bersama, tapi titik temu mimpi-mimpi besar. Di sinilah lebih dari 200 startup lokal tumbuh, berdiskusi, gagal, bangkit lagi, dan terus bereksperimen dengan ide-ide yang lahir dari tanah Pakistan sendiri. “Kami ingin menjadikan Pakistan pusat inovasi digital di Asia Selatan,” ujar Omar Shah, CEO COLABS, dalam wawancaranya dengan The Express Tribune (2025).
Namun daya tarik COLABS tak hanya pada desain ruangannya yang Instagrammable atau koneksi Wi-Fi super cepat. Di balik meja-meja kayu dan whiteboard penuh coretan ide, mengalir ekosistem mentoring global, dari Silicon Valley, Dubai, hingga Jakarta — yang memberi nafas baru bagi generasi muda Pakistan. Dari sinilah lahir startup seperti Tazah Technologies, platform agritech yang membantu petani lokal menjual hasil panen langsung ke pasar tanpa perantara.
Kini, Tazah bukan lagi startup kecil. Setelah menarik investasi dari Dubai dan memperluas operasi ke Bangladesh, mereka menjadi simbol bahwa inovasi Pakistan bisa menembus lintas batas regional. Dan semuanya berawal dari satu ruangan sederhana di Lahore — tempat di mana tawa, kopi, dan ambisi muda bercampur menjadi satu: mimpi digital yang sedang tumbuh dari jantung Pakistan.
Momentum Global: Pakistan di Peta Ekonomi Digital Dunia
Dalam lanskap ekonomi digital global yang terus berubah, Pakistan mulai mencuri perhatian dunia. Menurut laporan World Bank (2025), pertumbuhan ekonomi digital negara ini mencapai 14% per tahun, salah satu yang tertinggi di Asia Selatan. Di balik angka itu, ada wajah-wajah muda yang penuh semangat: generasi tech-savvy yang tumbuh di era internet murah, biaya operasional yang efisien, dan akses konektivitas digital yang kian luas dari Karachi hingga Islamabad. Tak heran, Google for Startups menempatkan Pakistan dalam daftar “Top 10 Emerging Tech Ecosystems to Watch in 2025.” Sebuah pengakuan bahwa negeri dengan populasi 240 juta jiwa ini bukan lagi pemain pinggiran, tapi calon poros baru ekonomi digital Asia.
Momentum ini semakin kuat ketika kolaborasi lintas negara mulai terjalin, termasuk dengan Indonesia dan Malaysia, yang membuka ruang pertukaran talenta, modal, dan inovasi. Dari co-founder muda yang pitching di Jakarta hingga investor Malaysia yang melirik Karachi, semangat South-South collaboration ini menjadikan Pakistan lebih dari sekadar pasar, ia adalah laboratorium ide dan inovasi. Dunia kini menatapnya bukan dengan rasa ragu, melainkan dengan rasa ingin tahu: bagaimana sebuah bangsa yang dulu dikenal lewat ekspor tekstil, kini menjadi salah satu penggerak ekonomi digital paling cepat tumbuh di dunia?
Generasi Baru, Brand Baru

Generasi muda Pakistan hari ini tumbuh dengan ambisi yang berbeda. Mereka tidak lagi puas hanya dikenal sebagai “developer outsourcing country” atau sekadar pemasok tenaga kerja digital murah untuk dunia Barat. Mereka ingin dikenal sebagai pencipta identitas global baru, generasi yang menulis kisahnya sendiri lewat inovasi, desain, dan teknologi. Dari ruang-ruang kreatif di Karachi hingga studio desain di Islamabad, semangat ini hidup dalam setiap karya. Lihat saja Export Leftovers, merek sustainable fashion yang memanfaatkan limbah tekstil untuk produk ekspor ke Eropa, atau Daastan, platform digital publishing yang membuka ruang bagi penulis muda Pakistan untuk mendistribusikan karya mereka ke pasar global. Keduanya membuktikan bahwa produk lokal bisa punya soul, bukan sekadar label murah dari dunia ketiga.
“Kita punya kombinasi yang langka, ide besar, semangat lokal, dan jiwa global. Dunia hanya perlu melihatnya,” ujar Ayesha Khan, founder muda asal Lahore, dalam wawancaranya dengan The Express Tribune (2025). Kalimatnya menggambarkan generasi baru Pakistan: kreatif, percaya diri, dan ingin diakui bukan karena belas kasihan, tapi karena kualitas. Mereka membawa narasi baru tentang Pakista, bukan negara yang tertinggal, tapi negara yang tengah menulis bab baru di panggung global, di mana teknologi, budaya, dan identitas berpadu dalam harmoni yang autentik dan membanggakan.
Sumber Referensi:
- The Express Tribune. (2025). Pakistan Startup Ecosystem Expands Beyond Borders.
https://tribune.com.pk/story/pakistan-startup-ecosystem - Reuters. (2025). Bykea and the Ride of Pakistan’s Digital Future.
https://www.reuters.com/technology/pakistan-bykea - TechCrunch. (2024). Bazaar Technologies Raises $100M to Power Pakistan’s B2B Market.
https://techcrunch.com/2024/05/10/bazaar-technologies-pakistan - World Bank. (2025). Pakistan Digital Economy Report.
https://www.worldbank.org/en/topic/digitaldevelopment - The News International. (2025). COLABS: Building Pakistan’s Next Startup Generation.
https://www.thenews.com.pk/colabs-startup



