Menggali Potensi Da’i Muda: PCDM 2025, Bukan Sekadar Dakwah Biasa

Peserta Pembibitan Calon Da'i/Da'iyah Muda (PCDM) 2025 dari berbagai provinsi, dari Aceh hingga Papua, berfoto bersama menunjukkan semangat persatuan dalam berdakwah

Bagikan

Daftar Isi

Mengapa Pembibitan Calon Da’i/Da’iyah Muda (PCDM) 2025 Berbeda?

Pada 4–14 Agustus 2025, Subdirektorat Dakwah Kementerian Agama RI sukses menyelenggarakan Pembibitan Calon Da’i/Da’iyah Muda (PCDM). Acara ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan wadah strategis untuk mencetak generasi da’i yang tak hanya piawai berdakwah, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan keterampilan praktis dalam memberdayakan ekonomi umat.

Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Ekonomi Umat melalui Dakwah yang Solutif dan Inklusif,” PCDM 2025 memadukan tiga elemen penting: pembekalan ilmu dakwah, pelatihan soft skill, dan praktik lapangan langsung di pesantren. Semua dirancang untuk melahirkan da’i yang responsif terhadap kebutuhan zaman dan mampu memberikan solusi nyata bagi masyarakat.

Calon da’i dan da’iyah muda belajar pengelolaan ternak di salah satu pondok pesantren selama pelatihan PCDM 2025

Pembekalan Intensif dari Tokoh-tokoh Inspiratif

Acara dibuka secara resmi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dilanjutkan dengan lima hari pembekalan intensif. Para peserta mendapatkan materi berharga dari tokoh-tokoh nasional, termasuk:

  • Dr. Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Agama RI, yang menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi kehidupan berbangsa.
  • Dr. Faried Saenong, dosen UIII dan praktisi dakwah, yang berbagi strategi dakwah berbasis riset dan realitas sosial.
  • Cholidi Asadil Alam, aktor dan aktivis dakwah, yang menginspirasi dengan pendekatan dakwah humanis dan kreatif, khususnya untuk generasi muda.

Pembekalan berlangsung interaktif, dengan sesi diskusi, studi kasus, hingga simulasi. Tujuannya adalah memastikan setiap peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam praktik.

Peserta Pembibitan Calon Da'i/Da'iyah Muda 2025 berdiskusi dengan santri dan pengurus pondok pesantren

Praktik Lapangan: Belajar Langsung dari Kehidupan Pesantren

Dari 600 pendaftar, hanya 200 peserta terpilih dari berbagai provinsi, dari Aceh hingga Papua. Setelah pembekalan, mereka disebar ke tujuh pondok pesantren di Jabodetabek dan Jawa Barat. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Purwakarta.

Di sini, para calon da’i terlibat dalam berbagai aktivitas: mengisi ceramah, mengajar kitab kuning, memandu seminar, hingga berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar.

Yang menarik, praktik ini tidak hanya fokus pada dakwah. Peserta juga diajarkan keterampilan pemberdayaan ekonomi umat, seperti:

  • Mengelola peternakan (entog, kambing, domba).
  • Membudidayakan berbagai jenis ikan.

Mereka belajar tentang pengelolaan pakan, perawatan kandang, dan teknik pemeliharaan berkelanjutan. Pengalaman ini membuka wawasan bahwa dakwah modern harus terintegrasi dengan solusi ekonomi produktif berbasis komunitas.

Peserta PCDM 2025 berfoto bersama usai pembukaan acara di Gedung Kementerian Agama RI

Dakwah Inklusif, Umat Berdaya: Filosofi di Balik PCDM 2025

PCDM 2025 menegaskan bahwa dakwah bukan sekadar retorika, melainkan aksi nyata. Keberhasilan seorang da’i diukur dari kemampuannya menjadi bagian dari solusi—baik spiritual, sosial, maupun ekonomi.

Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman lapangan, para peserta diharapkan dapat mengembangkan model dakwah yang:

  1. Inklusif: Merangkul semua golongan tanpa diskriminasi.
  2. Kolaboratif: Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk kebaikan bersama.
  3. Memberdayakan: Memberikan keterampilan praktis yang meningkatkan kesejahteraan umat.

Pendekatan ini diyakini menjadi kunci untuk menjawab tantangan dakwah di era kontemporer.

Peserta Pembibitan Calon Da'i/Da'iyah Muda (PCDM) 2025 dari berbagai provinsi, dari Aceh hingga Papua, berfoto bersama menunjukkan semangat persatuan dalam berdakwah

Penutup Penuh Makna: Membangun Jejaring Da’i Masa Depan

Acara PCDM 2025 ditutup pada 14 Agustus di Gedung Kementerian Agama RI, dihadiri oleh Bapak Nasaruddin Umar, Menteri Agama RI. Beliau memberikan apresiasi dan motivasi agar para peserta terus berkiprah di tengah masyarakat.

Momen ini menjadi peneguhan komitmen para da’i dan da’iyah muda untuk melanjutkan perjuangan di daerah masing-masing. PCDM 2025 tidak hanya meninggalkan kenangan, tetapi juga membentuk jejaring dai yang siap berkolaborasi. Dari yang awalnya individu, mereka kini pulang sebagai keluarga perjuangan—siap menyebarkan manfaat bagi umat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Tidak ada postingan lagi untuk ditampilkan
Peserta Pembibitan Calon Da'i/Da'iyah Muda (PCDM) 2025 dari berbagai provinsi, dari Aceh hingga Papua, berfoto bersama menunjukkan semangat persatuan dalam berdakwah

Related Post

Lihat Artikel Lainnya