Oase Ilmu 24 Jam: Perpustakaan An-Nadwa di Pakistan, Jantung Literasi Dunia Muslim

Oase Ilmu 24 Jam: Perpustakaan An-Nadwa di Pakistan, Jantung Literasi Dunia Muslim

Perpustakaan An-Nadwa Pakistan buka 24 jam dengan koleksi 200.000 buku

Bagikan

Di tengah tantangan pendidikan yang dihadapi banyak negara berkembang, selalu ada inisiatif luar biasa yang menghadirkan harapan. Salah satunya adalah keberadaan Perpustakaan An-Nadwa Educational Trust di Rawalpindi, Pakistan.

Didirikan oleh ulama terkemuka Mufti Muhammad Saeed Khan, perpustakaan ini bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi sebuah oase ilmu pengetahuan yang buka 24 jam penuh. An-Nadwa menjadi simbol semangat literasi dan pusat peradaban modern di dunia muslim.

Visi dan Filosofi: Perpustakaan Sebagai Jantung Peradaban

Sejak awal, visi pendirian An-Nadwa adalah menjadikan perpustakaan sebagai jantung peradaban dan pengetahuan. Hal ini sejalan dengan pandangan penulis nasional Habiburrahman El-Shirazy dalam sebuah forum di Rumah Dakwah Muhammadiyah Pakistan (2023):

“Kemajuan pendidikan suatu negeri ditandai dengan majunya pengelolaan arsip dan pustaka. Arsip dan pustaka yang baik menyediakan akses pengetahuan, mendukung penelitian, menjaga memori kolektif, dan memastikan kesinambungan informasi bagi proses belajar serta pengembangan ilmu.”

An-Nadwa mewujudkan prinsip tersebut dengan menyediakan akses tanpa batas bagi siapa saja yang ingin menimba ilmu.

Koleksi Buku: 200.000 Judul dari 50 Negara

Menurut Umar, salah satu staf perpustakaan, koleksi An-Nadwa dikumpulkan lebih dari 40 tahun dari 50 negara. Saat ini tersedia lebih dari 200.000 buku, termasuk manuskrip kuno berusia lebih dari 1.000 tahun.

Keunikan koleksi ini terletak pada keberagamannya. Tidak hanya literatur Islam, tetapi juga:

  • Buku-buku Hindu, Sikh, Kristen, dan Yahudi

  • Literatur filsafat, politik, sejarah, hingga sains

  • Manuskrip langka yang sulit ditemukan di tempat lain

Hal ini menjadikan An-Nadwa sebagai surga bagi para peneliti dan pencinta ilmu.

Perpustakaan An-Nadwa Pakistan buka 24 jam dengan koleksi 200.000 buku

Fasilitas Lengkap untuk Pencari Ilmu

Lebih dari sekadar perpustakaan, An-Nadwa adalah ruang hidup untuk penelitian. Perpustakaan ini menyediakan:

  • Akomodasi tempat tinggal gratis

  • Fasilitas makan gratis

  • Gym dan ruang olahraga

  • Lingkungan yang damai dan kondusif

Dengan fasilitas ini, para peneliti dapat mengatur jadwal belajar sendiri, baik siang maupun malam.

Masa Depan An-Nadwa: Perpustakaan untuk Perempuan dan Anak

Mufti Muhammad Saeed Khan memiliki rencana ambisius: membangun perpustakaan khusus perempuan dan anak-anak lengkap dengan akomodasi. Inisiatif ini menegaskan komitmen An-Nadwa untuk inklusivitas literasi lintas generasi.

Inspirasi bagi Indonesia

Meski Pakistan masih menghadapi tantangan besar di bidang pendidikan, keberadaan Perpustakaan An-Nadwa menunjukkan bahwa dengan dedikasi dan kolaborasi, ruang belajar inklusif bisa terwujud.

Indonesia dapat mengambil inspirasi dari model perpustakaan 24 jam ini. Dengan menghadirkan perpustakaan modern dan inklusif, kita bisa menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat pada ilmu pengetahuan serta memperkuat peradaban bangsa.

Ayo Menelusuri