Transportasi umrah haji jalur laut kembali ramai diperbincangkan setelah Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa opsi ini masih dalam tahap wacana, tapi sangat potensial sebagai alternatif selain penerbangan. Kemenag telah berdiskusi dengan otoritas Saudi Arabia, termasuk pejabat tinggi, guna menyiapkan regulasi dan infrastruktur pendukung, terutama di pelabuhan Jeddah dan Tanjung Priok/Tanjung Perak.
Informasi teranyar dari Tirto (9 Juli 2025) menyebut bahwa rencana jalur laut juga mencakup haji, tidak hanya umrah. Nasaruddin menegaskan diskusi ini melibatkan kesiapan pelabuhan, sarana transportasi, serta peluang kerjasama antarnegara Asia, termasuk Indonesia.
Mengapa Kemenag Tertarik Insiasi Ini?
1. Solusi Biaya Umrah dan Haji Lebih Ekonomis
Menteri Agama menyebut bahwa jalur laut bisa menjadi alternatif “lebih terjangkau” karena mengurangi ketergantungan pada tiket pesawat mahal.
2. Akses Inklusif untuk Jamaah di Asia
Tidak hanya Mesir atau negara dekat, jalur laut memungkinkan jamaah dari Indonesia dan negara Asia lainnya untuk mengakses Tanah Suci tanpa hanya andalkan penerbangan.
3. Nilai Tambah Strategis bagi Saudi
Saudi Arabia kini membuka diri terhadap “pendekatan bisnis” dengan investasi dan pemanfaatan potensi geografisnya. Jalur laut bisa menjadi model inovasi pelayanan umrah/haji.
4. Modernisasi Fasilitas di Tanah Suci
Sebagai bagian perkembangan, pemerintah Saudi merencanakan modernisasi: Mina delapan lantai, pelebaran area Ka’bah, serta pengurangan bukit sekitarnya.
Keuntungan Umrah Jalur Laut
1. Biaya Hemat
Potensi pengurangan komponen biaya signifikan, terutama tiket pesawat dan logistik.
2. Pengalaman Spiritual Mendalam
Dengan durasi perjalanan laut, jamaah bisa mengikuti kajian, zikir, dan tadarus lebih intens secara kolektif.
3. Akses Lokal yang Lebih Mudah
Pelabuhan domestik besar menyediakan alternatif keberangkatan lebih dekat dari berbagai daerah di Indonesia.
4. Peluang Antar Negara
Jalur laut memungkinkan jamaah dari Asia untuk sinergi perjalanan, meningkatkan solidaritas kawasan.
Tantangan & Aspek Kritis
1. Durasi Perjalanan
Jalur laut memakan waktu 10–15 hari sekali jalan – sejauh 10 kali lipat dibanding penerbangan, yang hanya 9–10 jam. Jamaah perlu siap fisik dan mental.
2. Infrastruktur Pelabuhan
Keberhasilan opsi ini sangat bergantung pada kesiapan pelabuhan, terutama di Jeddah. Fasilitas seperti imigrasi, akomodasi sementara, dan fasilitas darat harus benar-benar mendukung.
3. Fasilitas dan Keselamatan Kapal
Kapten dan kru kapal harus menyediakan kabin layak, area ibadah, klinik, dan ruang makan halal. Fasilitas kesehatan dan evakuasi darurat harus siap pakai.
4. Cuaca dan Keselamatan
Risiko ombak tinggi, cuaca buruk, dan mabuk laut menjadi faktor yang membutuhkan antisipasi melalui obat-obatan, briefing keselamatan, dan standar stabilitas kapal.
Perbandingan Jalur Laut vs Udara
Aspek | Jalur Laut (Ship Umrah) | Jalur Udara |
---|---|---|
Durasi | 10–15 hari sekali jalan | ±9–10 jam |
Biaya | Lebih hemat (hemat tiket pesawat) | Lebih tinggi |
Fasilitas | Kapal dengan fasilitas terbatas | Pesawat komersial full service |
Kenyamanan | Adaptasi lama, butuh kesiapan mental | Lebih cepat, langsung, nyaman |
Spiritualitas | Waktu banyak untuk ibadah dan kajian | Lebih fokus saat tiba di Tanah Suci |
Tips Persiapan jika Opsi Ini Direalisasikan
1. Daftar pada Travel Resmi
Pilih travel umrah yang tercatat dan izin Kemenag.
2. Konsultasi Kesehatan Awal
Cek kondisi fisik, mintalah resep obat mabuk laut jika perlu.
3. Bekali Diri dengan Aktivitas Rohani
Bawa Al-Qur’an, audio murottal, buku islam, dan alat ibadah portabel.
4. Jaga Kondisi dan Kebersihan Diri
Cuci tangan, jaga asupan makanan, serta lakukan gerakan ringan di kapal.
5. Pantau Info Resmi Kemenag
Ikuti website haji.kemenag.go.id dan kanal resmi untuk update terbaru.
Prosedur Rencana Jalur Laut
Berangkat dari Pelabuhan Indonesia – Tanjung Priok, Tanjung Perak, atau Belawan
Transit dan Sandar di Jeddah – Imigrasi jalur laut
Transfer ke Mekkah/Madinah – Menggunakan bus atau transportasi domestik
Pelaksanaan Umrah dan Haji – Sesuai manasik standar
Pulang via Laut atau Pesawat – Kombinasi perjalanan jika diperlukan
Kesimpulan
Wacana transportasi umrah haji jalur laut oleh Kemenag menghadirkan peluang besar untuk keberangkatan ibadah yang lebih inklusif dan ekonomis. Namun, realisasi butuh kesiapan infrastruktur, regulasi, fasilitas kapal, dan kesiapan jamaah. Jika semua terpenuhi dan disepakati dengan Saudi, jalur laut bisa menjadi alternatif revolusioner.
Mau update berita terbaru lainnya? Kunjungi website resmi hanya di Pakistan Indonesia.