Pakistan, sebuah negara dengan sejarah yang kaya dan peran sentral dalam dunia Islam, seringkali disebut sebagai “Daratan Suci”. Mayoritas penduduknya menganut agama Islam, bahkan melebihi populasi Muslim di Indonesia, menjadikannya salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Dengan presentase Muslim mencapai sekitar 96,5%, Islam bukan hanya agama mayoritas, tetapi juga agama resmi negara dan pilar utama dalam sistem hukum, pemerintahan, serta kehidupan sosial masyarakatnya.
Jejak Peradaban Kuno dan Kedatangan Islam
Jejak arkeologi mengungkapkan bahwa Pakistan adalah salah satu negara tertua di dunia, telah dihuni antara tahun 2800 dan 1800 SM, dibuktikan dengan reruntuhan kuno yang megah. Awalnya, masyarakat setempat menganut agama Hindu sebelum wilayah ini diambil alih oleh Kekaisaran Persia pada tahun 519 SM. Seiring berjalannya waktu, berbagai kerajaan silih berganti menduduki wilayah ini hingga akhirnya Islam tiba pada tahun 711 Masehi.
Islam dibawa oleh Muhammad bin Qasim dari Kekhalifahan Umayyah. Sejak saat itu, penyebaran agama Islam di Pakistan meluas pesat melalui jalur perdagangan dan dakwah, membentuk fondasi keislaman yang kuat di wilayah tersebut.
Dominasi Kekuasaan Islam dan Dinasti Mughal
Kekuasaan Islam terus berkembang dan mendominasi Pakistan selama berabad-abad. Perluasan wilayah Islam mencapai puncaknya pada abad ke-13, khususnya di bawah Dinasti Mughal. Dinasti Mughal, yang didirikan oleh Zahiriddin Babur (keturunan Timur Lenk) pada tahun 1526, menjadi penguasa dan pemimpin di kerajaan ini hingga tahun 1539.
Dinasti Mughal dikenal sebagai “kekuasaan emas Islam terbesar” di anak benua India, meninggalkan warisan budaya dan arsitektur yang tak ternilai.
Era Kolonial Inggris dan Perjuangan Kemerdekaan
Pada tahun 1600 M, Bangsa Inggris mulai menjejakkan kaki di Pakistan dengan mendirikan pabrik-pabrik untuk mengolah hasil bumi. Puncak kejayaan Inggris terjadi pada tahun 1857. Namun, kekuasaan tidak pernah abadi; Dinasti Mughal akhirnya runtuh, membuka jalan bagi Inggris untuk memperluas wilayah kekuasaannya di seluruh India.
Penjajahan Inggris memberikan dampak besar bagi kaum Muslim di Pakistan. Kebijakan Inggris yang cenderung memihak masyarakat Hindu dalam sistem pemerintahan (politik) menimbulkan kegeraman di kalangan Muslim, memicu keinginan kuat untuk mendeklarasikan kemerdekaan.
Dahulu, umat Muslim dan Hindu hidup berdampingan secara damai. Namun, ketika Inggris menguasai wilayah Pakistan, kedamaian itu sirna. British India memecah wilayah India menjadi dua: Republik Islam Pakistan dan Republik India. Perbedaan keyakinan, dengan Pakistan didominasi Islam dan India didominasi Hindu, menjadi pemicu dinamika dan konflik yang terus-menerus di antara kedua negara.
Tokoh-tokoh Berpengaruh dalam Kebangkitan Islam di Pakistan
Berdirinya Pakistan sebagai negara Islam yang merdeka tidak lepas dari peran dan kontribusi tokoh-tokoh hebat. Di antara mereka adalah:
- Sayyid Ahmad Khan: Tokoh ini berperan besar dalam mencerdaskan umat Islam melalui bidang pendidikan. Karya sastranya yang pertama dan monumental, “Atsar al Sanadid” (Peninggalan-peninggalan Lama dari Delhi), diterbitkan pada tahun 1847, berisikan pujian terhadap kota kelahirannya, Delhi. Puncak usahanya di bidang pendidikan adalah pendirian Muhammadan Anglo Oriental College (MAOC) pada tahun 1875 di Aligarh, yang kemudian berganti nama menjadi Aligarh Muslim University pada tahun 1920. Sadar bahwa satu universitas tidak cukup untuk menampung lebih dari 70 juta Muslim saat itu, pada tahun 1886 Khan membentuk Muhammadan Educational Conference. Konferensi ini menjadi alat kebangkitan intelektual dan penyebaran ilmu pengetahuan yang lebih luas, serta membangkitkan semangat pembaharuan sosial, kemajuan ekonomi, dan intelektual di kalangan masyarakat Islam India.
- Muhammad Iqbal: Di bidang agama, Muhammad Iqbal memandang Islam dengan cara pandang yang dinamis dan moderat. Konsep “Islam Moderat” yang ia usung, menurut Haedar Nashir, adalah Islam yang berkemajuan, mencerahkan dengan nilai-nilai kemakmuran dan perdamaian, tanpa melibatkan bentuk-bentuk kekerasan atau radikalisme. Pemikiran Iqbal sangat memengaruhi gerakan kemerdekaan dan pembentukan identitas Islam di Pakistan.
Masih banyak tokoh lainnya yang turut berkontribusi dalam perjuangan Pakistan memperoleh kemerdekaan dan membentuk identitas keislamannya.
Islam sebagai Pemersatu Bangsa
Meskipun Pakistan memiliki keberagaman ras dan budaya, nilai-nilai serta norma-norma agama Islam tetap menjadi pondasi utama dalam kehidupan sosial. Islam menjadi unsur pemersatu utama yang menyatukan keberagaman ini. Dalam kehidupan sosial, nilai-nilai Al-Qur’an diimplementasikan, mendorong toleransi antar sesama tanpa memandang ras dan agama.
Selain itu, musik tarian rakyat, puisi Sufi, serta seni kaligrafi Islam menjadi bagian penting dari ekspresi budaya yang masih diwariskan hingga kini, menambah daya tarik negara ini selain keindahan alamnya.
Sumber Referensi :
Awang Dhany Armansyah*, Akbar Nur Aziz (2023), Perkembangan Tokoh Agama Islam di Pakistan
Fuad Norzeha PEMIKIRAN SIR SAYYID AHMAD KHAN “PEMBAHARUAN DI INDIA”
Unique Facts About Pakistan, The Only Islamic Country That Has Nuclear Weapons
1. Efrianti Dede Lubis, Haidar Putra Daulay, and Zaini Dahlan, “Peradaban Dan Pemikiran Islam Pada Masa Dinasti Mughal Di India,” Edu Society 1, no. 2 (2021): 228–244.
2. CNN, Masa kerutuhan dinasti Mughal
3.Rahmad Yulianto, Islam Moderat Indonesia (Moderasi Muhammadiyah)