Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Suyudi Ario Seto kembali menegaskan komitmennya dalam memerangi narkoba di Indonesia tanpa pandang bulu. Setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Agustus 2025, Suyudi langsung memfokuskan upayanya terhadap wilayah-wilayah yang dikenal sebagai zona merah peredaran narkoba, seperti Kampung Bahari di Jakarta Utara.
Dengan latar belakang panjang di kepolisian, terutama di bidang reserse, Suyudi membawa pendekatan tegas dan terukur. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga serta pengawasan internal untuk memastikan pemberantasan narkoba berjalan transparan, adil, dan tanpa intervensi.
Komitmen Ketua BNN dalam Menindak Tanpa Pandang Bulu
Tindakan Tegas di Zona Merah Kampung Bahari
Peredaran narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, menjadi sorotan nasional setelah sejumlah operasi gabungan dilakukan oleh BNN dan Brimob Polda Metro Jaya. Pada awal November 2025, sebanyak 18 orang ditangkap di dua lokasi berbeda. Penangkapan tersebut sempat diwarnai perlawanan warga yang melempar batu, menyalakan kembang api, hingga menembakkan busur panah ke arah petugas. (Sumber: ANTARA, DetikNews)
Suyudi menyebut, tindakan seperti itu tidak akan melemahkan semangat aparat untuk menegakkan hukum. Ia menegaskan, siapa pun yang terlibat, baik bandar, pengguna, maupun oknum aparat, akan ditindak sesuai hukum. Pendekatan “tanpa pandang bulu” ini menjadi prinsip utama di bawah kepemimpinannya.
Strategi dan Sinergi Antar Lembaga
Suyudi juga menekankan pentingnya sinergi antara BNN, Polri, TNI, dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini difokuskan pada pengawasan wilayah perbatasan dan urban padat seperti Kampung Bahari, yang kerap menjadi lokasi persembunyian sindikat narkoba. Selain itu, Suyudi mendorong peningkatan intelijen dan penggunaan teknologi pelacakan untuk membongkar jaringan distribusi hingga ke akar.
BNN kini juga aktif menggandeng masyarakat melalui program edukasi dan rehabilitasi. Suyudi menilai, penanganan narkoba tidak cukup hanya dengan penindakan. Rehabilitasi dan pencegahan menjadi elemen penting untuk memutus rantai peredaran narkotika dari sisi permintaan.
Tantangan dan Fakta Lapangan
Peredaran narkoba di Kampung Bahari bukanlah fenomena baru. Menurut laporan Kompas.id (2024), wilayah ini telah lama menjadi zona merah yang sulit dibersihkan sepenuhnya dari aktivitas narkoba. Operasi demi operasi dilakukan, namun masih ditemukan sel-sel kecil jaringan pengedar yang memanfaatkan kepadatan permukiman dan lemahnya kontrol sosial.
Pada Mei 2025, polisi menemukan 508 gram sabu siap edar dan uang tunai Rp57 juta yang diduga hasil transaksi narkoba di kawasan itu. (Sumber: Akurat.co, ANTARA)
Suyudi menilai tantangan terbesar adalah membangun kesadaran publik. “Kita tidak bisa menang sendiri, masyarakat harus berani melapor dan menolak menjadi bagian dari jaringan ini,” ujarnya dalam keterangan resmi. (Sumber: Liputan6.com)
Komitmen Ketua BNN Suyudi Ario Seto menjadi bukti nyata bahwa perang melawan narkoba tidak boleh setengah-setengah. Dengan pendekatan yang tegas, transparan, dan melibatkan semua elemen bangsa, diharapkan Indonesia bisa benar-benar keluar dari ancaman narkoba yang merusak generasi.
Untuk berita terkini lainnya seputar pemberantasan narkoba dan kebijakan nasional, kunjungi PakistanIndonesia.com dan ikuti pembaruan terbaru dari berbagai daerah di Tanah Air. Bersama kita wujudkan Indonesia bebas narkoba.
Referensi:




