Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Zahid Hafeez Chaudhri, di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Senin. Pertemuan ini menandai niat kuat kedua negara untuk memperdalam kemitraan bilateral.
Dalam dialog diplomatik tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai bidang strategis mulai dari ekonomi, pertahanan, pendidikan, teknologi, hingga kesehatan sebagai bagian dari upaya menjalin kerja sama Pakistan–Indonesia yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Penguatan Hubungan Bilateral
Pada pertemuan di Istana Merdeka, Prabowo dan Dubes Chaudhri menyepakati pentingnya memperkuat hubungan koperatif antara Indonesia dan Pakistan. Dubes Chaudhri menegaskan bahwa Pakistan sangat menghargai hubungan persaudaraan dengan Indonesia dan ingin meningkatkan sinergi di berbagai sektor. (Sekretariat Negara, 2025).
Dubes menjelaskan bahwa diskusi meliputi seluruh spektrum kemitraan bilateral, termasuk perdagangan, investasi, dan pengembangan SDM.
Fokus Ekonomi dan Perdagangan
Sektor ekonomi menjadi salah satu fokus utama dalam pertemuan tersebut. Kedua negara menilai bahwa potensi perdagangan Indonesia–Pakistan masih sangat besar dan dapat ditingkatkan melalui diversifikasi produk, penguatan logistik, dan kebijakan dagang yang lebih adaptif. Presiden Prabowo dan Dubes Chaudhri menegaskan perlunya membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha kedua negara untuk memperkuat arus perdagangan bilateral. (ANTARA News, 2025).
Dubes Chaudhri menyampaikan bahwa nilai perdagangan bilateral Indonesia–Pakistan telah melampaui 4 miliar dolar AS per tahun. Pakistan menjadi salah satu pembeli terbesar minyak sawit Indonesia, sementara Indonesia mengimpor berbagai produk unggulan Pakistan seperti buah-buahan, alat medis, tekstil, dan produk olahraga. Pertumbuhan ini dinilai sebagai indikator kuat bahwa kemitraan ekonomi kedua negara terus berkembang dan memiliki peluang peningkatan lebih besar ke depannya. (ANTARA News, 2025).
Di luar sektor industri besar, kedua negara juga menekankan pentingnya penguatan UKM melalui program inkubasi bisnis, pendampingan UMKM lintas negara, serta peluang mengikuti pameran produk bersama. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi akar rumput serta menciptakan lapangan kerja baru di komunitas lokal.
Teknologi Informasi, Pendidikan, dan SDM
Dubes Pakistan mengajak Indonesia memperdalam kolaborasi di bidang teknologi informasi dan pendidikan. Pakistan disebut memiliki kapasitas besar dalam pengembangan teknologi. (ANTARA News, 2025).
Selain itu, pengembangan SDM juga menjadi fokus, termasuk peluang pelatihan, pertukaran pelajar, dan peningkatan kompetensi tenaga kerja.
Kesehatan dan Program Sosial
Pertemuan ini turut menyinggung penguatan sektor kesehatan. Pakistan menyatakan kesiapannya mendukung pengembangan layanan kesehatan dan program sosial di Indonesia. (Sekretariat Negara, 2025).
Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan
Kedua negara sepakat bahwa kerja sama pertahanan sangat penting dalam memperkuat stabilitas kawasan dan keamanan bilateral. (ANTARA News, 2025).
Dubes juga menegaskan bahwa persaudaraan negara-negara Muslim menjadi dasar moral dalam memperkuat kemitraan strategis.
Pujian kepada Kepemimpinan Visioner Prabowo
Dubes Chaudhri menyampaikan pujian atas kepemimpinan Presiden Prabowo yang dinilai visioner (ANTARA News, 2025).
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut sebagai salah satu contoh visi jangka panjang pemerintah.
Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Dubes Pakistan Zahid Hafeez Chaudhri mencerminkan komitmen kuat kedua negara dalam membangun kolaborasi strategis. Dengan pembahasan yang meliputi berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, teknologi, dan pertahanan, kerja sama Pakistan–Indonesia diproyeksikan tumbuh semakin solid.
Untuk mengikuti perkembangan hubungan diplomatik Indonesia–Pakistan lainnya, pembaca dapat menjelajahi berita terbaru di PakistanIndonesia.com yang menyajikan laporan mendalam dan aktual.





