Bali kembangkan destinasi wisata baru sebagai strategi pemerataan ekonomi dan pengembangan pariwisata di luar Bali Selatan. Pemerintah Provinsi Bali mendorong pembangunan tiga kawasan unggulan Turyapada Tower di Buleleng, Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung, dan Taman Wisata KBS Park di Jembrana untuk memperluas sebaran kunjungan wisatawan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat daerah.
Dilansir dari DetikTravel, langkah ini menjadi jawaban atas konsentrasi wisata yang selama ini terpusat di wilayah selatan.
Turyapada Tower di Buleleng: Ikon Baru Bali Utara
Turyapada Tower dirancang sebagai landmark ikonik yang memadukan panorama alam Buleleng dengan sentuhan budaya lokal. Menara ini diharapkan menjadi magnet baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus mendukung Buleleng sebagai destinasi unggulan di utara Bali. Pemerintah daerah juga menyiapkan akses infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk memperkuat daya tarik kawasan.
Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung
Di timur Bali, Pusat Kebudayaan Bali tengah dibangun sebagai wadah pelestarian seni dan budaya tradisional. PKB akan menjadi pusat pertunjukan, pelatihan seni, hingga edukasi budaya bagi wisatawan. Selain memperkaya konten wisata, keberadaan PKB juga diharapkan membuka lapangan kerja bagi pelaku seni, meningkatkan promosi produk kreatif, dan memperkuat identitas budaya Bali di mata dunia.
Taman Wisata KBS Park di Jembrana
Sementara itu, di barat Bali, Taman Wisata KBS Park di Jembrana dirancang sebagai destinasi hijau untuk wisata edukasi, rekreasi, dan konservasi. Kawasan ini akan menyasar segmen wisata keluarga yang mencari suasana tenang, jauh dari keramaian wilayah selatan. Dengan konsep taman tematik dan area terbuka, KBS Park diproyeksikan menjadi alternatif wisata yang ramah lingkungan sekaligus berkontribusi pada ekonomi lokal.
Pemerataan Ekonomi dan Sebaran Wisata
Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Wayan Sumarajaya, menegaskan bahwa pengembangan tiga destinasi ini bertujuan untuk mengatasi ketimpangan ekonomi pariwisata yang selama ini terpusat di Badung, Denpasar, dan Gianyar. Dengan adanya destinasi unggulan di Buleleng, Klungkung, dan Jembrana, diharapkan wisatawan akan menyebar ke seluruh wilayah Bali, sehingga membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru di berbagai daerah.
Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan
Selain membangun destinasi baru, Pemprov Bali juga memperkuat pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Upaya ini mencakup pengendalian pembangunan akomodasi di wilayah yang sudah padat wisatawan, pengembangan transportasi publik, dan perlindungan lingkungan. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pariwisata dengan kelestarian alam dan budaya Bali.
Kolaborasi Multi Pihak
Proyek pengembangan destinasi ini mendapat dukungan dari pemerintah pusat, kementerian terkait, hingga lembaga keuangan internasional seperti Asian Development Bank. Dalam rapat koordinasi, disepakati bahwa keberhasilan pengembangan pariwisata Bali memerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat lokal, pelaku usaha, dan komunitas budaya.
Tantangan dan Harapan
Meski menjanjikan, pengembangan tiga destinasi ini dihadapkan pada tantangan seperti kebutuhan pendanaan, kesiapan sumber daya manusia, dan percepatan pembangunan infrastruktur. Namun, optimisme tetap tinggi karena konsepnya berbasis budaya, ramah lingkungan, dan inklusif. Jika berhasil, ketiga destinasi ini tak hanya akan mengurangi beban pariwisata di selatan Bali, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah lain.
Kesimpulan
Langkah Bali kembangkan destinasi wisata baru di Buleleng, Klungkung, dan Jembrana merupakan strategi penting untuk pemerataan ekonomi dan penguatan identitas budaya. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak dan pengelolaan berkelanjutan, Bali berpeluang memperluas daya tariknya sebagai destinasi pariwisata dunia yang tidak hanya indah, tetapi juga merata manfaatnya bagi seluruh wilayah.
Simak berita lainnya hanya di Pakistan Indonesia.
Referensi