Ekspor Indonesia ke Pakistan melesat 21,83% pada periode Januari hingga Juli 2025, mencapai nilai sekitar USD 2,16 miliar. Angka ini menunjukkan percepatan signifikan dalam hubungan dagang antara Indonesia dan Pakistan dua negara yang sedang memperkuat kolaborasi ekonomi lintas kawasan.
Latar Belakang Percepatan
Menurut data dari Ambisius News, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Pakistan telah lama dibina, namun momentum pertumbuhan ekspor kali ini memberi indikasi bahwa kedua negara mulai memasuki fase baru pembangunan kemitraan strategis.
Dalam forum Indonesia–Pakistan Economic Networking Forum 2025, yang digelar oleh Kedutaan Besar RI di Islamabad bersama KADIN dan International Creative Exchange (ICE), dibahas upaya memperluas kerja sama ke sektor-sektor yang selama ini belum tergarap secara optimal.
Sektor Baru yang Digarap
Peningkatan ekspor tidak semata dari komoditas tradisional. Dalam pertemuan forum, pihak Indonesia dan Pakistan menyepakati untuk menargetkan sektor baru seperti:
-
farmasi dan obat-obatan
-
produk halal dan makanan olahan
-
energi terbarukan
-
ekonomi digital dan teknologi informasi
Langkah ini dianggap strategis karena memperluas basis ekspor Indonesia serta memberikan nilai tambah yang lebih besar terhadap perdagangan bilateral.
Peran ICE dan KADIN
ICE bersama KADIN didorong untuk memperkuat konektivitas antar-pelaku usaha kedua negara. ICE, sebagai organisasi yang memfasilitasi kolaborasi kreatif dan ekonomi, ikut menginisiasi program matchmaking bisnis dan pameran produk halal Indonesia di Pakistan. Hal ini turut mendukung lonjakan ekspor dan membuka peluang investasi yang lebih luas.
Sedangkan KADIN mencatat bahwa peningkatan ekspor 21,83% merupakan hasil kerja sinergis antara pemerintah, pelaku usaha, dan penerapan strategi pasar non-tradisional. Pasar Pakistan kini makin dilirik sebagai destinasi alternatif di luar ekonomi ASEAN dan Asia Timur.
Tantangan dan Catatan Perhatian
Meski pertumbuhan ekspor sangat menggembirakan, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi:
-
Kualitas dan sertifikasi produk halal Indonesia agar sesuai dengan standar Pakistan dan negara Muslim lainnya
-
Infrastruktur logistik dan transportasi antara Indonesia-Pakistan yang perlu efisiensi lebih lanjut
-
Persaingan dari negara lain yang juga ingin memasuki pasar Pakistan
-
Stabilitas makroekonomi Pakistan yang dapat mempengaruhi permintaan ekspor
Penyelesaian tantangan-ini akan memainkan peran penting dalam memastikan pertumbuhan ekspor tidak hanya bersifat sementara, tetapi berkelanjutan.
Implikasi untuk Indonesia
Peningkatan ekspor ke Pakistan memberi dampak positif bagi pengusaha kecil dan menengah (UMKM) Indonesia, karena sektor halal dan produk digital cenderung lebih menyerap pelaku usaha skala kecil. Selain itu, kerja sama di bidang energi terbarukan membuka peluang bagi industri Indonesia untuk ekspor teknologi bersih dan komponen industri.
Strategi ke Depan
Untuk mempertahankan dan mempercepat pertumbuhan kemitraan ini, pihak Indonesia berencana melakukan:
-
misi dagang di Pakistan
-
peluncuran pabrik bersama atau joint-venture di Pakistan
-
pendidikan tenaga kerja dan transfer teknologi
-
pengembangan merek Indonesia di pasar Pakistan
Kedutaan Besar RI di Islamabad dan ICE akan memainkan peran utama sebagai jembatan komunikasi dan promosi.
Kesimpulan
Hubungan ekonomi Indonesia-Pakistan kini memasuki babak baru. Dengan ekspor yang melesat 21,83% hingga USD 2,16 miliar dan rencana ekspansi ke sektor baru seperti farmasi, halal, energi terbarukan, dan ekonomi digital, kedua negara menunjukkan tekad kuat untuk memperkuat kemitraan strategis. Ekonomi yang berimbang dan kolaborasi kreatif diharapkan menjadi fondasi bagi hubungan yang lebih tangguh ke depan.
Terus pantau kabar seputar kemitraan budaya, ekonomi, dan bisnis berita menarik lainnya hanya di Pakistan Indonesia.