Erupsi Dahsyat Gunung Semeru Level IV, Warga Panik Mengungsi

Erupsi Dahsyat Gunung Semeru Level IV, Warga Panik Mengungsi

Aktivitas vulkanik Semeru kembali meningkat hari ini, terekam jelas melalui pemantauan resmi. Sumber gambar: Magma ESDM

Bagikan

Erupsi besar Gunung Semeru kembali mengguncang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Letusan dahsyat tersebut disertai kolom abu vulkanik tinggi serta awan panas guguran yang mengarah ke wilayah permukiman. Pemerintah pusat dan daerah segera mengeluarkan berbagai imbauan darurat agar warga menjauhi zona merah dan bergerak ke titik evakuasi terdekat.

Situasi semakin genting ketika Badan Geologi menaikkan status Semeru menjadi Level IV (Awas). Keputusan ini diambil setelah aktivitas vulkanik meningkat tajam dan potensi letusan susulan semakin tinggi. Ratusan warga terpaksa mengungsi, akses jalan ditutup, dan tim SAR bekerja keras melakukan evakuasi di lapangan (ANTARA News, 2025).


Status Awas Gunung Semeru Ditetapkan

Badan Geologi melalui laporan resminya menaikkan status Gunung Semeru menjadi Level IV (Awas) akibat aktivitas vulkanik ekstrem. Kenaikan status ini menandai situasi paling kritis, di mana potensi awan panas maupun lontaran material vulkanik dapat terjadi kapan saja (ANTARA News, 2025). Awan panas guguran terekam mengarah ke beberapa sektor berbahaya, sehingga seluruh warga di radius ancaman diminta segera dievakuasi.


Ratusan Warga Dievakuasi ke Titik Aman

Berdasarkan laporan BNPB, lebih dari 300 warga berhasil dievakuasi ke lokasi aman setelah erupsi besar terjadi (ANTARA News, 2025). Proses evakuasi berlangsung dalam kondisi penuh kepanikan akibat gelapnya langit oleh abu vulkanik dan suara gemuruh dari puncak gunung.

Tim Basarnas mempercepat proses evakuasi dengan menyisir permukiman yang berpotensi terjebak di jalur awan panas. Mereka menegaskan bahwa potensi letusan susulan masih sangat tinggi, sehingga warga harus segera mematuhi instruksi pemerintah (ANTARA News, 2025).


Akses Jalan Malang–Lumajang Ditutup Total

Kepolisian melakukan penutupan total jalur Malang–Lumajang akibat tertutup material vulkanik serta ancaman lanjutan dari awan panas (ANTARA News, 2025). Penutupan dilakukan untuk memastikan tidak ada warga atau kendaraan yang melintasi zona rawan.

Jalan tersebut merupakan salah satu jalur utama mobilitas masyarakat, sehingga penutupan memicu antrean panjang. Meski begitu, aparat menegaskan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas.


Khofifah Minta Warga Segera Mengungsi

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta warga untuk segera menuju titik evakuasi resmi. Dalam keterangannya, ia menekankan bahwa status Level IV bukan kondisi yang dapat dianggap ringan. Warga diminta meninggalkan rumah dan menjauhi TMA (Tingkat Mobilitas Awan Panas) demi keselamatan (detikJatim, 2025).

Upaya ini dilakukan untuk meminimalkan risiko korban jiwa mengingat intensitas erupsi semakin meningkat.


Pemkab Lumajang Imbau Warga Tetap Tenang

Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan agar masyarakat tetap tenang, namun wajib mematuhi seluruh instruksi evakuasi. Mereka mengingatkan bahwa zona merah sudah jelas ditetapkan dan tidak boleh dimasuki dalam kondisi apa pun (Portal Berita Lumajang, 2025).

TIMES Malang juga melaporkan bahwa warga diminta melakukan evakuasi mandiri bila memungkinkan, terutama bagi mereka yang berada di sekitar jalur aliran awan panas.


Kondisi Pendaki yang Terjebak Saat Erupsi

Sebanyak 178 pendaki dilaporkan tertahan di kawasan Ranu Kumbolo ketika erupsi besar terjadi. Berdasarkan laporan resmi Basarnas dan TNBTS, seluruh pendaki berada dalam kondisi aman dan tidak terkena langsung awan panas karena arah luncuran mengarah ke selatan–tenggara, sementara Ranu Kumbolo berada di sisi utara (ANTARA News, 2025). Para pendaki terdiri dari 137 pendaki umum, petugas, porter, pemandu, serta anggota tim Kemenparekraf.

Relawan di lapangan menyebutkan bahwa abu vulkanik hanya turun tipis di sekitar area tersebut, sehingga para pendaki masih dapat berlindung di titik aman. Tim penyelamat mengarahkan agar seluruh pendaki mulai melakukan perjalanan turun menuju Ranupani saat kondisi memungkinkan (detikJatim, 2025).


Evakuasi Terkoordinasi oleh Basarnas dan TNBTS

Basarnas mengirimkan tim khusus ke Ranu Kumbolo untuk memastikan seluruh pendaki dapat dievakuasi secara terarah. Tim rescue dipimpin oleh Novix Heryadi yang menyebutkan bahwa proses evakuasi dilakukan secara bertahap karena jarak tempuh cukup jauh dan harus menyesuaikan kondisi cuaca serta tingkat aktivitas vulkanik (ANTARA News, 2025). Mereka memandu para pendaki berjalan turun hingga tiba di Pos Pendakian Ranupani.

TNBTS kemudian mengumumkan penutupan total jalur pendakian Gunung Semeru mengikuti rekomendasi PVMBG yang menetapkan radius bahaya 8 km dari puncak dan sektoral hingga 20 km ke arah selatan–tenggara. Jalur akan dibuka kembali setelah dinyatakan aman oleh seluruh otoritas terkait.


Erupsi besar Gunung Semeru kembali mengingatkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap instruksi pemerintah saat bencana terjadi. Dengan status masih berada pada Level IV, keselamatan warga menjadi prioritas utama, dan proses evakuasi terus dilakukan oleh berbagai pihak.

Untuk perkembangan terbaru mengenai bencana alam, kebijakan pemerintah, dan berita nasional lainnya, pembaca dapat mengikuti update lengkap di PakistanIndonesia.com. Seluruh informasi terbaru akan selalu diperbarui agar masyarakat tetap waspada dan siap menghadapi situasi darurat apa pun.

Ayo Menelusuri