Warisan Budaya – Setiap tanggal 18 Mei, dunia memperingati Hari Museum Internasional sebagai bentuk apresiasi terhadap peran museum dalam merawat peradaban. Di Indonesia, peringatan ini menjadi momentum refleksi terhadap pelestarian warisan budaya yang semakin relevan di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi.
Tahun 2025, Hari Museum Internasional mengusung semangat untuk meningkatkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya museum sebagai pusat edukasi, dokumentasi, dan pemajuan nilai-nilai sejarah bangsa. Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana, menekankan perlunya perhatian dan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian warisan budaya.
1. Peran Museum dalam Melestarikan Warisan Budaya
Museum sebagai Penjaga Ingatan Kolektif Warisan Budaya
Museum bukan hanya tempat menyimpan artefak, tetapi juga penjaga narasi dan identitas bangsa. Dalam konteks Indonesia yang kaya akan keragaman budaya, museum berfungsi sebagai penghubung antar generasi untuk memahami sejarah, seni, dan nilai tradisional.
Edukasi Melalui Pameran dan Koleksi Warisan Budaya
Menurut Ketua AMI, museum memiliki fungsi edukatif yang kuat melalui kurasi koleksi dan pameran tematik. Program edukasi interaktif, kolaborasi dengan sekolah, serta digitalisasi koleksi menjadi strategi penting dalam meningkatkan minat generasi muda terhadap sejarah dan budaya.
Museum sebagai Alat Diplomasi Budaya
Museum juga memainkan peran dalam diplomasi budaya, memperkenalkan kekayaan Indonesia kepada dunia. Kegiatan pameran internasional dan kerja sama lintas negara menjadikan museum sebagai sarana membangun citra positif Indonesia di kancah global.
2. Tantangan dan Harapan dalam Memajukan Museum
Minimnya Kepedulian Masyarakat
Ketua AMI menyayangkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengunjungi museum. Banyak kalangan memandang museum sebagai tempat kuno dan membosankan, padahal fungsinya sangat vital dalam membentuk jati diri bangsa.
Anggaran dan Infrastruktur yang Terbatas
Tantangan besar lainnya adalah keterbatasan anggaran dan infrastruktur yang dialami banyak museum daerah. Hal ini menghambat upaya restorasi koleksi, perawatan fasilitas, serta digitalisasi data yang sangat penting di era modern.
Diperlukan Sinergi Lintas Sektor
Ketua AMI mengajak pemerintah, akademisi, pelaku budaya, dan sektor swasta untuk bersinergi. Dengan kerja sama yang kuat, museum dapat dikembangkan menjadi ruang publik yang hidup, kreatif, dan inklusif untuk semua lapisan masyarakat.
3. Strategi Menuju Kebangkitan Museum Nasional
Modernisasi Museum dan Teknologi Digital
Integrasi teknologi menjadi kunci. Virtual tour, aplikasi museum, hingga penggunaan teknologi AR dan VR dapat menghadirkan pengalaman baru bagi pengunjung. Hal ini sekaligus menjawab tantangan era digital dan memperluas akses publik.
Keterlibatan Generasi Muda
Museum perlu membuka ruang bagi partisipasi generasi muda, baik sebagai pengunjung, relawan, maupun kurator muda. Edukasi berbasis proyek (project-based learning) dapat melibatkan pelajar dalam merancang pameran hingga mengembangkan narasi sejarah lokal.
Hari Museum Sebagai Gerakan Nasional
Ketua AMI berharap Hari Museum Internasional dapat dikembangkan menjadi gerakan nasional yang menyentuh hingga tingkat lokal. Kampanye di media sosial, event budaya, serta penghargaan untuk pengelola museum terbaik bisa menjadi langkah konkret memperkuat ekosistem pelestarian budaya.
Penutup – Warisan Budaya
Peringatan Hari Museum Internasional 2025 menjadi ajakan terbuka untuk lebih peduli terhadap warisan budaya sebagai fondasi masa depan bangsa. Melalui museum, generasi muda diajak mengenal jati diri dan menghargai keberagaman sebagai kekuatan bersama.
Untuk kabar dan narasi seputar warisan budaya, diplomasi sejarah, serta kolaborasi lintas negara, simak terus artikel di Pakistan Indonesia. Mari jadikan budaya sebagai jembatan persahabatan dan pemahaman global.
Referensi:
- SINDOnews. “Hari Museum Internasional 2025, Ketua AMI: Kepedulian Terhadap Warisan Budaya” https://daerah.sindonews.com/read/1568879/174/hari-museum-internasional-2025-ketua-ami-kepedulian-terhadap-warisan-budaya-1747555559