Ankara.- Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Presiden Republik Turki Recep Tayyip Erdoğan menyaksikan penandatanganan dan pertukaran sejumlah nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dalam kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Turki, pada Kamis (10/04).
Penandatanganan MoU tersebut menandai komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang strategis, mulai dari kebudayaan, komunikasi publik, penanggulangan bencana, hingga energi terbarukan.
Adapun tiga dokumen kerja sama yang ditandatangani dan dipertukarkan di hadapan kedua kepala negara meliputi:
- Memorandum Saling Pengertian antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dan Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Kementerian Dalam Negeri Republik Turki di bidang penanggulangan bencana dan kedaruratan;
- Memorandum Saling Pengertian antara Kantor Komunikasi Kepresidenan RI dan Direktorat Komunikasi Presiden Republik Turki tentang kerja sama di bidang media, hubungan masyarakat, dan komunikasi; serta
- Persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki tentang Kerja Sama Kebudayaan.
75 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia – Turki
Penandatanganan dan pertukaran MoU ini mencerminkan kemitraan yang semakin erat antara Indonesia dan Turki, sekaligus membuka peluang konkret untuk kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan. Tentu hal ini juga bertepatan dan menjadi bagian dari 75 tahun hubungan Bilateral antara Indonesia dan Turki.
Kunjungan kenegaraan ini juga menjadi tonggak penting dalam hubungan diplomatik Indonesia–Turki, dan menjadi simbol kedekatan antara dua negara.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan bersama istri juga mengunjungi Indonesia pada bulan Februari tahun ini. Sehingga kunjungan Presiden Prabowo bisa disebut sebagai kunjungan kenegaraan balasan.
Presiden Prabowo Pidato Di Gedung Parlemen Turki
Dalam kunjungan kali ini, Presiden Prabowo juga mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato di hadapan Parlemen Turki. Presiden Prabowo menilai kehormatan tersebut sebagai sebuah momen penting yang dikenangnya secara personal.
“Ini pidato saya di hadapan parlemen di luar Indonesia yang pertama kali. Sebenarnya tadi saya sangat nervous, tapi alhamdulillah bisa saya selesaikan pidato dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar Presiden.
Kepala Negara menambahkan bahwa pidato yang ia sampaikan bukan hanya bentuk formalitas, melainkan disampaikan langsung dari hati. Presiden Prabowo juga menyampaikan kekagumannya terhadap peradaban dan budaya Turki serta berharap Indonesia dan Turki akan berperan bersama dalam menjaga perdamaian dunia.
“Turki sebagai penerus dari peradaban Ottoman adalah inspirasi bagi rakyat Indonesia. Karena itu kami sangat gembira dengan kerja sama yang baik ini. Kami yakin ke depan Turki dan Indonesia bisa kontribusi besar untuk perdamaian dunia,” pungkasnya.

Jamuan Makan Malam Kenegaraan
Presiden Republik Turki, Recep Tayyip Erdoğan, menggelar jamuan makan malam kenegaraan untuk menghormati kunjungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, beserta delegasi pada Kamis malam (10/04).
Tak sekadar formalitas diplomatik, jamuan makan malam kenegaraan ini menyuguhkan kekayaan seni dan budaya yang mempererat ikatan emosional antara dua bangsa. Acara dibuka dengan lantunan musik dari Military Band dan Orkes Simfoni Kepresidenan Turki. Para tamu dari berbagai kalangan, termasuk pejabat tinggi negara, perwakilan diplomatik, pelaku usaha, hingga mahasiswa tampak menikmati suguhan budaya yang berpadu harmonis dengan atmosfer kenegaraan.
Salah satu momen yang mengesankan adalah saat Band Resimen Pasukan Pengawal Presiden membawakan lagu-lagu kebangsaan Indonesia, seperti Halo Halo Bandung dan Hari Merdeka. Tak hanya itu, Band Militer Utsmani juga menghadirkan semangat patriotik melalui lagu-lagu Devlet Marsi, Fetih Marsi, Ceddin Deden, hingga Genc Osman.