Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan internasional saat hadir di Bloomberg New Economy Forum di Singapura pada 19–21 November 2025. Dalam forum ini, ia menyampaikan pidato tentang masa depan ekonomi global, kecerdasan ekonomi, dan pentingnya SDM yang melek teknologi.
Kehadiran Jokowi tidak hanya bersifat seremonial. Ia membawa pesan strategis mengenai arah pembangunan Indonesia di tengah perubahan ekonomi dunia. Media lokal menyoroti bagaimana Jokowi menegaskan kesiapan Indonesia menghadapi era baru yang dipengaruhi AI, digitalisasi, dan dinamika geopolitik.
Sorotan Utama Jokowi Bloomberg dalam Forum Ekonomi
Media lokal memberitakan secara konsisten kehadiran Jokowi sebagai anggota Advisory Board forum tersebut dan jadwal pidatonya pada Jumat, 21 November 2025 (detikNews, 2025). Dalam laporan detik.com, Jokowi menegaskan bahwa dunia telah memasuki era kecerdasan ekonomi, di mana keputusan harus berbasis data real-time dan didukung SDM yang paham AI serta teknologi digital (CNA Indonesia, 2025).
Jokowi juga menekankan pentingnya infrastruktur fisik dan digital sebagai fondasi ekonomi masa depan. Mulai dari jalan, pelabuhan, jaringan internet cepat, hingga satelit — seluruhnya menjadi prioritas agar Indonesia mampu bersaing secara global (detikJateng, 2025).
Pidato Jokowi: AI, SDM, dan Masa Depan Ekonomi
Fokus Teknologi dalam Jokowi Bloomberg
Dalam forum tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa SDM melek AI, coding, dan machine learning adalah kunci kebangkitan ekonomi baru. Menurutnya, negara yang memiliki SDM adaptif akan menjadi pemenang di tengah perubahan global yang semakin cepat (CNA Indonesia, 2025).
Ia juga menyampaikan bahwa keputusan ekonomi tidak lagi bisa mengandalkan intuisi semata. Harus ada dukungan data real-time, analisis cerdas, dan integrasi teknologi agar kebijakan publik maupun investasi dapat tepat sasaran.
Infrastruktur dan Digitalisasi
Media lokal seperti detik.com melaporkan bahwa Jokowi memamerkan kemajuan sistem pembayaran digital Indonesia, terutama QRIS, yang telah menjadi sistem universal dari pusat kota hingga pedesaan (detikJateng, 2025). Jokowi menegaskan bahwa digitalisasi sistem pembayaran adalah transformasi besar yang memicu inklusi ekonomi.
Selain itu, Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur digital — termasuk perluasan broadband nasional hingga peluncuran satelit komunikasi — adalah fondasi agar perekonomian Indonesia mampu bertumbuh di era digital.
Diplomasi Ekonomi dan Pertemuan Strategis
Interaksi dengan Tokoh Dunia
Di sela-sela agenda forum, Jokowi juga melakukan pertemuan penting. Media lokal memberitakan momen Jokowi duduk berdampingan dengan Michael Bloomberg dalam gala dinner resmi forum tersebut (detikJateng, 2025). Kehadiran ini menunjukkan kedekatan komunikasi antara Indonesia dan berbagai pelaku ekonomi global.
Selain itu, Jokowi bertemu dengan mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, saat sarapan bersama di Hotel Raffles. Pertemuan ini mencerminkan hubungan erat Indonesia–Singapura yang menjadi mitra strategis dalam perdagangan, investasi, dan teknologi (detikJateng, 2025).
Reformasi Sistem Keuangan Global
Jokowi juga menyuarakan perlunya reformasi lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO agar lebih relevan terhadap ekonomi digital dan tantangan global modern. Menurut CNA Indonesia, Jokowi menekankan pentingnya fleksibilitas dan adaptasi sistem global dalam menghadapi era ekonomi berbasis data.
Kehadiran Jokowi di Bloomberg New Economy Forum menegaskan peran Indonesia dalam percaturan ekonomi global. Dengan fokus pada kecerdasan ekonomi, digitalisasi, dan SDM melek teknologi, Indonesia menunjukkan kesiapan menghadapi masa depan yang semakin kompetitif.
Pembaca dapat mengikuti perkembangan terbaru mengenai kebijakan ekonomi, diplomasi internasional, dan transformasi digital Indonesia melalui berbagai artikel lainnya di PakistanIndonesia.com. yang menyajikan analisis mendalam dan informasi akurat.




