KTT SCO 2025 yang berlangsung di Tianjin, China, menjadi sorotan dunia internasional karena dihadiri para pemimpin negara besar, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Dilansir dari CNN Indonesia, pertemuan yang digelar pada 31 Agustus–1 September 2025 ini menjadi salah satu KTT terbesar sepanjang sejarah Shanghai Cooperation Organisation (SCO).
Pertemuan yang berlangsung di Pusat Konvensi Meijiang ini mengumpulkan lebih dari 20 kepala negara serta 10 pemimpin organisasi internasional. Selain Putin dan Anwar, hadir pula Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Iran Ebrahim Raisi, serta sejumlah pemimpin negara Asia Tengah. Keikutsertaan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres semakin menegaskan bobot diplomatik acara ini.
Peran Strategis Anwar Ibrahim
Kehadiran Anwar Ibrahim menarik perhatian karena Malaysia bukan anggota SCO. Namun, undangan khusus yang diberikan kepadanya mencerminkan pentingnya peran Malaysia dan ASEAN di mata China. Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Anwar dijadwalkan menyampaikan pidato di sesi SCO Plus Summit untuk membahas potensi kerja sama lintas kawasan dan isu stabilitas regional.
Fokus Diplomasi Cina
Dilansir dari CNN Indonesia, China memanfaatkan KTT ini sebagai panggung untuk menunjukkan diri sebagai pengusung diplomasi multilateral dan penyeimbang kekuatan global. Presiden Xi Jinping menegaskan komitmen China terhadap dunia multipolar, yang dianggap sebagai alternatif terhadap dominasi politik satu negara.
Tema Besar: Stabilitas dan Kerja Sama
Salah satu topik utama KTT adalah upaya menjaga stabilitas kawasan Eurasia, termasuk kerja sama di bidang keamanan, perdagangan, energi, serta penanggulangan ancaman terorisme. Meski begitu, para pengamat menilai, tantangan terbesar SCO terletak pada beragamnya kepentingan politik dan ekonomi di antara negara anggota.
Simbolisme dan Pesan Politik
Skala besar KTT kali ini juga memiliki dimensi simbolis. Dilansir dari CNN Indonesia, pertemuan ini menjadi kesempatan bagi China untuk menunjukkan kemampuannya mengumpulkan pemimpin dunia di tengah ketegangan geopolitik global. Bagi Rusia, kehadiran Putin memperlihatkan bahwa Moskow masih memiliki ruang diplomasi meski berada di bawah tekanan sanksi internasional.
Harapan dan Skeptisisme
Walau banyak pihak berharap KTT ini menghasilkan kesepakatan konkret, sebagian analis skeptis. Kompleksitas hubungan antar anggota misalnya rivalitas China dan India—sering membuat forum ini lebih berperan sebagai wadah komunikasi daripada pengambil keputusan yang mengikat.
Kesimpulan
KTT SCO 2025 di Tianjin menjadi momen penting bagi China dalam memperkuat citra sebagai kekuatan diplomatik dunia. Kehadiran tokoh seperti Putin dan Anwar Ibrahim memberi warna tersendiri pada forum ini. Dilansir dari CNN Indonesia, meski hasil praktisnya masih perlu waktu untuk terlihat, pertemuan ini menegaskan peran SCO sebagai platform penting bagi dialog internasional dan upaya membangun tatanan dunia yang lebih seimbang.
Simak berita lainnya hanya di Pakistan Indonesia.