Prabowo Subianto melakukan kunjungan resmi ke Islamabad, Pakistan, pada 8–9 Desember 2025, atas undangan PM Pakistan. Kehadiran poster sambut Presiden RI menjadi sorotan utama sehari sebelum kedatangan, ketika sejumlah jalan di kompleks pemerintahan Islamabad dikenal sebagai “red zone” dipenuhi poster, bendera Indonesia dan Pakistan, serta foto pejabat tinggi kedua negara.
Kehadiran dekorasi besar-besaran ini menjadi simbol penghormatan yang jarang diberikan kepada tamu negara. Sambutan visual tersebut memperkuat pesan diplomasi di tengah momentum penting hubungan bilateral Indonesia–Pakistan.
Poster Sambut dan Bendera di Jantung Islamabad
Poster Sambut sebagai Bagian dari Diplomasi Publik
Media lokal melaporkan bahwa foto Presiden Prabowo berdampingan dengan Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Presiden Asif Ali Zardari terpasang di sepanjang area red zone. Tidak hanya itu, bendera Merah‑Putih berkibar sejajar dengan bendera Pakistan, memberikan suasana penuh hormat dan persahabatan antara kedua negara.
## Penutupan Akses dan Pengalihan Lalu Lintas
Islamabad Traffic Police (ITP) mengeluarkan peringatan lalu lintas dan menutup sejumlah akses utama. Jalan seperti Faisal Avenue, Islamabad Expressway, dan Srinagar Highway diprediksi mengalami kepadatan. ITP mengarahkan warga memilih rute alternatif untuk dua hari penuh selama kunjungan Presiden RI.
Arti Penting Poster Sambut dalam Hubungan Bilateral
Diplomasi Simbolik di Ruang Publik
Poster sambut dan pemasangan bendera bukan sekadar dekorasi visual, tetapi bagian dari diplomasi simbolik yang menunjukkan kedekatan politik. Tampilan besar di ruang publik menguatkan pesan bahwa Pakistan memandang kunjungan Presiden RI sebagai momen strategis dan penuh kehormatan.
75 Tahun Hubungan Diplomatik
Kunjungan ini bertepatan dengan 75 tahun hubungan Indonesia–Pakistan, menjadikannya momen simbolik yang penting. Penghiasan jalan menjadi representasi visual dari sejarah kemitraan panjang kedua negara.
Dampak bagi Warga Islamabad
Kemacetan dan Perubahan Mobilitas Kota
Sebagai kota administrasi, Islamabad sering menghadapi pengetatan keamanan. Namun, kunjungan Presiden RI memicu penutupan lebih luas di sekitar area diplomatik. Hal ini berdampak pada aktivitas masyarakat setempat yang harus menyesuaikan jadwal dan rute harian mereka.
Partisipasi WNI dalam Menyambut Presiden
Komunitas WNI di Islamabad turut menyambut kedatangan Presiden dengan atraksi budaya termasuk pertunjukan angklung. Suasana ini menambah dimensi budaya dalam sambutan kenegaraan.
Tantangan dan Respons Publik
Keamanan Ketat dan Ruang Publik
Penutupan beberapa titik strategis, termasuk pintu masuk red zone, memicu respons beragam dari warga. Ada yang mendukung demi keamanan, tetapi ada juga yang mengeluhkan mobilitas yang terganggu.
Pengaruh Terhadap Kegiatan Harian
Gangguan lalu lintas dan pembatasan akses memengaruhi aktivitas ekonomi, termasuk distribusi barang, mobilitas pekerja, dan layanan publik. Meski demikian, warga memahami bahwa kunjungan kenegaraan membawa manfaat diplomatik jangka panjang.
Penutup
Pemasangan poster sambut dan bendera di jalan-jalan Islamabad bukan hanya bentuk penghormatan seremonial, tetapi simbol kuat diplomasi publik yang memperlihatkan kedekatan Indonesia–Pakistan. Visual yang memenuhi kota mencerminkan penghargaan Pakistan terhadap hubungan bilateral.
Untuk mengikuti perkembangan isu internasional lainnya, pembaca dapat menjelajahi artikel terbaru di PakistanIndonesia.com. Setiap kunjungan kenegaraan selalu membawa cerita dan makna baru bagi hubungan antarnegara.




