Museum Peradaban – Dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional 2025, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyampaikan pandangan strategis mengenai pentingnya museum sebagai pusat pendidikan, kebudayaan, dan identitas bangsa. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara yang digelar oleh Asosiasi Museum Indonesia (AMI), menyoroti urgensi penguatan peran museum dalam membentuk karakter generasi muda.
Menurut Ibas, museum bukan sekadar tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi jembatan yang menghubungkan warisan masa lalu dengan arah pembangunan masa depan. Di tengah gempuran era digital dan disrupsi informasi, museum dinilai mampu menjadi ruang refleksi kolektif yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern.
1. Museum sebagai Pilar Peradaban
Fungsi Historis dan Edukatif
Museum memiliki fungsi utama sebagai pengarsip jejak sejarah dan alat edukasi masyarakat. Setiap koleksi yang tersimpan bukan hanya artefak, tetapi narasi kehidupan yang membentuk identitas kebangsaan. Ibas menekankan bahwa museum harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan agar generasi muda memiliki pemahaman kontekstual atas sejarah bangsanya.
Menjaga Memori Kolektif Bangsa
Museum juga berperan menjaga memori kolektif masyarakat. Dalam era disinformasi, peran ini menjadi vital. Narasi sejarah yang benar dan terverifikasi bisa menjadi benteng ideologis terhadap penyimpangan identitas dan penyebaran hoaks yang merusak tatanan sosial.
Museum dalam Era Digital
Dengan integrasi teknologi, museum saat ini dapat menghadirkan pengalaman interaktif bagi pengunjung. Ibas mengusulkan modernisasi fasilitas museum agar tetap relevan dengan generasi digital. Digitalisasi koleksi, aplikasi pendukung, hingga tur virtual merupakan langkah konkret untuk menarik minat generasi milenial dan Gen Z.
2. Museum dan Masa Depan Bangsa
Basis Pembentukan Karakter
Museum bukan hanya menyimpan masa lalu, tapi juga membentuk masa depan. Melalui edukasi berbasis nilai sejarah dan budaya, museum membangun kesadaran nasionalisme dan karakter unggul sejak dini. Ibas menyebut bahwa museum adalah ruang strategis dalam proses nation building.
Dukungan Kebijakan dan Anggaran
Ibas menyoroti pentingnya komitmen pemerintah dalam mendukung revitalisasi museum. Tidak cukup hanya dengan pujian simbolik, diperlukan alokasi anggaran yang memadai, pengelolaan profesional, dan pelatihan SDM agar museum bisa bersaing secara global dan tidak hanya menjadi tempat “sepi pengunjung”.
Kolaborasi dan Diplomasi Budaya
Museum juga dapat menjadi alat diplomasi budaya yang kuat. Kolaborasi antarnegara melalui pertukaran koleksi, pameran bersama, dan kerja sama pendidikan bisa memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan budaya dunia. Ini sejalan dengan misi Pakistan Indonesia dalam mendorong pertukaran budaya yang konstruktif dan saling menghormati.
3. Museum sebagai Titik Temu Identitas
Menyatukan Ragam Budaya Nusantara
Indonesia terdiri dari ribuan etnis dan budaya. Museum berperan sebagai wadah representasi keanekaragaman tersebut. Identitas nasional tidak akan utuh tanpa pemahaman terhadap kekayaan lokal yang diwakili oleh museum daerah, etnografi, dan budaya.
Museum dan Toleransi Sosial
Dengan menghadirkan narasi inklusif dari berbagai latar belakang, museum turut mendorong toleransi dan harmoni sosial. Ibas menekankan bahwa museum adalah ruang inklusi—tempat setiap cerita dipajang tanpa diskriminasi.
Partisipasi Generasi Muda
Agar museum tidak menjadi “tempat kuno”, generasi muda harus dilibatkan secara aktif. Program magang, kontes kreatif berbasis sejarah, dan ruang diskusi interaktif adalah cara untuk menjadikan museum sebagai ruang aktualisasi sekaligus refleksi identitas kebangsaan.
Penutup
Pandangan Ibas bahwa museum adalah jembatan peradaban dan masa depan bangsa menjadi pernyataan penting di tengah tantangan era globalisasi dan kemajuan teknologi. Museum bukan hanya menampilkan masa lalu, tetapi juga menawarkan arah dan nilai bagi masa depan bangsa.
Pakistan Indonesia mengajak masyarakat untuk melihat museum tidak hanya sebagai tempat kunjungan, tetapi sebagai ruang pembelajaran dan penguatan jati diri bangsa. Simak terus berita dan narasi seputar kebudayaan, sejarah, dan identitas nasional hanya di Pakistan Indonesia.
Referensi:
- Sindonews. “Ibas: Museum Jembatan Peradaban dan Masa Depan Bangsa” https://daerah.sindonews.com/read/1568859/174/ibas-museum-jembatan-peradaban-dan-masa-depan-bangsa-1747551952