Pidato Prabowo di PBB: Seruan Keadilan Palestina & Solusi Dua Negara

Pidato Prabowo di PBB: Seruan Keadilan Palestina & Solusi Dua Negara

Pidato Prabowo di PBB Seruan Keadilan Palestina & Solusi Dua Negara

Bagikan

Pidato Prabowo di PBB menarik sorotan dunia saat Presiden RI, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Palestina di markas PBB, New York, Selasa (23/9/2025).

Berdasarkan data dari situs Detiknews dalam forum tersebut, Prabowo menegaskan dukungannya kepada kemerdekaan Palestina, mengecam kekerasan terhadap warga sipil, serta menyerukan pengakuan kepada negara Palestina sebagai langkah kunci menuju perdamaian.

Suasana dan Urutan Pidato

Prabowo tampil sebagai urutan kelima dalam daftar pembicara, setelah Yordania, Turki, Brasil, dan Portugal. Forum ini dipusatkan dalam tema Solusi Dua Negara Palestina-Israel. Dalam sambutannya, ia menyampaikan empati mendalam terhadap penderitaan yang dialami rakyat Gaza, terutama perempuan dan anak-anak.

Sorotan Utama Pidato

1. Kecaman terhadap Kekerasan di Gaza

Prabowo menyebut kekerasan terhadap warga sipil adalah tragedi kemanusiaan berkepanjangan. Ia menyampaikan bahwa ribuan nyawa telah hilang, dan bencana kelaparan serta pengungsian terus membayangi.

2. Tekanan agar Palestina Diakui

Presiden meminta negara-negara dunia untuk segera mengakui Palestina. “Kita harus mengakui Palestina sekarang,” tegasnya. Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia akan segera mengakui Israel jika negara itu lebih dulu mengakui kemerdekaan Palestina.

3. Komitmen Indonesia terhadap Solusi Dua Negara

Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa hanya solusi dua negara yang adil mampu membawa perdamaian sejati antara Israel dan Palestina. Setiap negara harus menghormati kenegaraan dan keamanan masing-masing.

4. Siap Berkontribusi dalam Pasukan Perdamaian

Lebih jauh, Prabowo menyatakan Indonesia siap mengirim pasukan penjaga perdamaian (peacekeeping) untuk mendukung stabilitas di Gaza dan wilayah konflik lainnya.

Reaksi Internasional & Media

Media Israel mencoba menyoroti salam akhir pidato Prabowo, yakni “Shalom”, dan pernyataannya bahwa keamanan Israel juga harus dijamin sebagai elemen perdamaian. Beberapa media asing juga menyoroti pernyataan bahwa Indonesia akan mengakui Israel jika Israel lebih dulu mengakui Palestina.

Apresiasi dari Dalam Negeri

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengapresiasi pidato tersebut, menyebutnya sebagai langkah penting Indonesia kembali aktif bersuara dalam forum dunia. PKB menilai posisi Indonesia sebagai pelopor perdamaian dinilai tepat dalam konteks diplomasi luar negeri dan nilai kemanusiaan.

Tantangan Pelaksanaan

Walau pidato penuh visi dan harapan, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi:

  • Bagaimana mekanisme pengakuan Palestina secara internasional bisa diterima luas.

  • Reaksi dari negara-negara yang belum mendukung solusi dua negara.

  • Pelogikaan dan kepercayaan dalam diplomasi serta keamanan yang menjaga keseimbangan antara hak Palestina dan keamanan Israel.

Momentum Baru Politik Luar Negeri Indonesia

Pidato ini menandai bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo ingin menegaskan posisi aktif dalam isu kemanusiaan dan konflik global. Dalam konteks diplomasi bebas-aktif, Indonesia kembali tampil sebagai pemain yang mendorong solusi damai, bukan hanya menjadi penonton.

Kesimpulan

Pidato Prabowo di KTT Palestina PBB menegaskan dukungan Indonesia untuk pengakuan Palestina, kecaman terhadap kekerasan, dan kesiapan sebagai kontributor perdamaian. Dengan sikap diplomatik ini, Indonesia kembali muncul sebagai negara dengan suara yang berani di pertemuan global.

Berbagai reaksi internasional menunjukkan bahwa pidato ini bukan sekadar retorika, melainkan sinyal bahwa Indonesia hendak memainkan peran strategis dalam diplomasi global khususnya dalam isu konflik Palestina-Israel.

Simak berita menarik lainnya hanya di Pakistan Indonesia.

Referensi

Ayo Menelusuri