Prabowo Janji Lunasi Utang Whoosh Tanpa Bebani APBN!

Prabowo Janji Lunasi Utang Whoosh Tanpa Bebani APBN!

Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menuntaskan pembayaran utang proyek kereta cepat Whoosh secara bertahap dan transparan demi menjaga kredibilitas keuangan negara. Sumber gambar: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Bagikan

Pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa pemerintah akan melunasi utang proyek kereta cepat Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun menarik perhatian publik dan pemangku kepentingan. (Tempo, 2025).
Meski jumlah cicilan tahunan sudah dikemukakan, mekanisme pembiayaan — apakah melalui ‎Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau sumber lain seperti pengembalian uang hasil korupsi — masih belum mendapat kepastian. (Detik Finance, 2025).


Latar Belakang Utang Whoosh

Proyek Whoosh dan besaran utang

Proyek kereta cepat Jakarta–Bandung, Whoosh, didanai sebagian besar melalui pinjaman asing dan memiliki cicilan tahunan yang disebut oleh Presiden sebesar Rp 1,2 triliun. (Kontan, 2025).
Sebelumnya, pemerintah telah menyatakan bahwa APBN tidak akan digunakan untuk membayar utang kereta cepat ini. (Tempo, 2025).

Pernyataan pemerintah

Prabowo menegaskan bahwa pembayaran utang Whoosh tidak menjadi masalah bagi pemerintah karena “duitnya ada”. (Detik Finance, 2025).
Namun, saat ditanya apakah APBN yang digunakan, pemerintah menegaskan tidak memakai APBN untuk pembayaran utang kereta cepat. (Tempo, 2025).


Skema Pembayaran dan Pilihan Sumber Dana Untuk Utang Whoosh

APBN atau sumber alternatif

Meskipun cicilan tahunan sudah disebutkan, belum ada keputusan resmi bahwa APBN akan menjadi sumber dana. (Kontan, 2025).
Sumber alternatif yang dikemukakan antara lain: penghematan anggaran, pengembalian uang negara dari kasus korupsi. (Bloomberg Technoz, 2025).

Risiko jika APBN digunakan

Jika APBN akhirnya terpakai untuk membayar utang Whoosh, akan ada implikasi terhadap alokasi anggaran untuk sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan.
Selain itu, meskipun pemerintah mengklaim siap, tanpa transparansi skema dan timeline pembayaran, publik punya alasan untuk khawatir.


Tanggapan Publik dan Legislatif

Reaksi legislatif

Parlemen melalui DPR menyuarakan bahwa penggunaan anggaran negara untuk proyek sebesar ini harus dikaji dengan cermat agar tidak merugikan negara dalam jangka panjang. (Bloomberg Technoz, 2025).

Opini publik

Pernyataan bahwa dana dari pengembalian kerugian negara akan digunakan mendapatkan tanggapan campuran: ada harapan, namun juga skeptisisme terkait kapan dan bagaimana mekanisme tersebut berlaku.


Analisis: Apa yang Perlu Ditinjau Lebih Lanjut

  • Pemerintah perlu menyampaikan angka lengkap utang, including pokok dan bunga, serta durasi cicilannya agar publik tahu beban realnya.
  • Evaluasi dampak pembiayaan terhadap APBN dan apakah akan melemahkan pelayanan publik lain.
  • Pilihan restrukturisasi atau sumber dana alternatif seperti pengembalian kerugian negara harus dijelaskan secara transparan agar potensi beban tersembunyi dapat diminimalkan.

Pernyataan bahwa pemerintah akan menyelesaikan utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan proyek strategis. Namun, jelas bahwa mekanisme pembiayaan yang dipilih akan menentukan apakah beban ini akan terasa oleh masyarakat luas.
Kami mengajak Anda untuk terus mengikuti perkembangan topik ini dan isu‑infrastruktur nasional lainnya melalui PakistanIndonesia.com. Jangan lewatkan berita terbaru dan analisis mendalam kami untuk memahami implikasi bagi keuangan negara dan publik.

Referensi

Ayo Menelusuri