Prabowo Pakistan Teken 7 MoU, Peluang Dagang Terbuka Lebar

Prabowo Pakistan Teken 7 MoU, Peluang Dagang Terbuka Lebar

Prabowo memperkuat diplomasi Asia Selatan lewat tujuh MoU strategis Indonesia–Pakistan yang membuka peluang dagang baru dan memperluas jejaring ekonomi regional.

Bagikan

Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Islamabad, Pakistan, pada 8–9 Desember 2025. Lawatan ini berlangsung atas undangan Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

Kunjungan tersebut menghasilkan penandatanganan tujuh nota kesepahaman lintas sektor. Kerja sama difokuskan pada perdagangan, SMEs, pendidikan, dan kesehatan.

Prabowo Pakistan: Penandatanganan 7 MoU Strategis

Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyaksikan langsung penandatanganan tujuh nota kesepahaman (MoU) di Islamabad sebagai bentuk komitmen memperdalam hubungan bilateral . Kesepakatan ini mencakup sektor perdagangan halal, fasilitasi pengembangan usaha kecil-menengah (SMEs), pendidikan dan beasiswa, kearsipan nasional, kesehatan, serta kerja sama pemberantasan narkotika lintas negara.

Media Pakistan menyebut kerja sama SMEs menjadi salah satu fokus utama karena sektor usaha kecil dinilai mampu menggerakkan ekonomi domestik dan menjadi penghubung antar pasar regional . Namun, MoU ini masih bersifat kerangka kerja umum (framework), sehingga seluruh implementasi program konkret tetap menunggu tindak lanjut teknis dari kementerian terkait di masing-masing negara.

Fokus Kerja Sama SMEs dan Perdagangan

MoU bidang SMEs bertujuan memfasilitasi pertukaran informasi bisnis, penguatan kapasitas wirausaha, serta pembentukan jejaring antar pelaku usaha Indonesia dan Pakistan. Fasilitasi yang dimaksud meliputi kegiatan temu bisnis (business matching), pameran dagang bersama, serta pertukaran pengalaman dalam pengembangan produk dan pemasaran.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai langkah implementasi terperinci seperti bantuan pembiayaan langsung atau skema ekspor khusus. Media Indonesia menegaskan kerja sama tersebut masih pada tahap kesepakatan payung yang perlu diterjemahkan ke dalam program konkret oleh pemerintah kedua negara .

Selain SMEs, sektor perdagangan halal menjadi sorotan. Pakistan dan Indonesia sepakat meningkatkan kerja sama sertifikasi halal lintas negara guna mempermudah arus barang, khususnya produk makanan, kosmetik, dan farmasi. Upaya ini dinilai dapat memperluas akses pasar produk Indonesia ke Asia Selatan sekaligus memperkuat kepercayaan konsumen terhadap jaminan kehalalan produk.

Dampak Diplomasi bagi Hubungan Bilateral

Kunjungan kenegaraan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis Pakistan di Asia Tenggara. Kesepakatan lintas sektor dinilai dapat mendorong peningkatan perdagangan bilateral. Selama ini, volume dagang kedua negara masih tergolong moderat.

Pakistan memiliki populasi lebih dari 240 juta jiwa. Kondisi ini menjadikannya pasar potensial bagi produk tekstil, makanan halal, alas kaki, dan produk rumah tangga asal Indonesia.

Penguatan kerja sama juga sejalan dengan agenda diversifikasi pasar ekspor pemerintah Indonesia. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada pasar Asia Timur dan Eropa.

Dengan menjangkau Asia Selatan, peluang ekspor Indonesia diperkirakan semakin terbuka. Jaringan mitra dagang internasional pun dapat diperluas.

Kunjungan Prabowo ke Pakistan menegaskan arah diplomasi ekonomi Indonesia. Kesepakatan tujuh MoU membuka peluang penguatan kerja sama bilateral.

Ikuti perkembangan diplomasi Indonesia dan kabar internasional lainnya melalui PakistanIndonesia.com.

Ayo Menelusuri