Presiden Prabowo kembali kurban sapi raksasa sebagai bentuk menjalankan tradisi tahunan berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah dengan menyerahkan seekor sapi berukuran besar, jenis peranakan ongole (PO), yang memiliki bobot mencapai 1,2 ton.
Sapi ini diserahkan secara langsung ke Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, salah satu tempat ibadah terbesar di Jawa Timur dan Indonesia bagian timur. Tradisi ini tidak hanya memperlihatkan komitmen Presiden terhadap pelaksanaan ibadah kurban, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan antara pemimpin dan masyarakat dalam menguatkan nilai-nilai keagamaan.
Sapi kurban tersebut berasal dari peternakan milik Teguh, warga Desa Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Menurut informasi dari Humas Masjid Al-Akbar, sapi tersebut dijadwalkan tiba pada siang hari, menjelang waktu pelaksanaan penyembelihan kurban. Hewan kurban berukuran besar ini menjadi salah satu yang paling menonjol dan menarik perhatian tahun ini.
Selain Presiden, beberapa pejabat teras Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga turut memberikan sapi kurban di tempat yang sama. Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, dan Sekretaris Daerah Adhy Karyono menyumbangkan masing-masing satu ekor sapi. Sapi milik Emil berbobot sekitar 900 kilogram, sedangkan sapi dari Sekda Adhy seberat 860 kilogram. Ketiga sapi tersebut semuanya jenis PO dan berasal dari desa yang sama di Lamongan.
Hingga tanggal 3 Juni 2025, panitia Masjid Al-Akbar mencatat telah menerima 38 ekor kambing dan 6 ekor sapi untuk kurban. Hewan-hewan ini berasal dari berbagai tokoh masyarakat, pejabat daerah, serta kelompok jamaah yang melakukan patungan.
Pelaksanaan Sholat Idul Adha 1446 H di Masjid Al-Akbar dijadwalkan mulai pukul 06.00 WIB. Lokasi sholat mencakup lantai 1, lantai 2, dan halaman masjid yang bisa menampung hingga 40.000 jamaah. Imam sholat adalah KH. Abdul Hamid Abdullah, sementara Prof. Mohammad Nuh menjadi khatib dengan tema khutbah “Memperkuat Kepemimpinan dan Kepengikutan untuk Kemaslahatan Umat.”
Untuk memudahkan jamaah, panitia menyediakan panduan sholat melalui aplikasi Virtual Tour. Akses masuk juga diatur berdasarkan jenis kelamin dan arah kedatangan jamaah. Jamaah wanita diarahkan masuk lewat pintu-pintu tertentu di sisi utara, timur, dan selatan masjid agar tertib dan nyaman.
Parkir kendaraan disediakan di beberapa lokasi pendukung, antara lain lapangan Pasar Rakyat Jambangan, area Gereja Katolik Sakramen Mahakudus, SMP Negeri 22 Surabaya, Kantor Kecamatan Gayungan, dan Kantor MUI Jawa Timur. Penataan ini dimaksudkan untuk menghindari kepadatan dan memudahkan akses para jamaah.
Demi menjamin kelancaran ibadah dan keselamatan jamaah, tim medis juga disiagakan. Tim terdiri dari satu dokter dan dua perawat dari RSUD dr. Soetomo, 30 tenaga paramedis dari PMI Kota Surabaya, dua dokter dari Poliklinik Masjid Al-Akbar, serta tiga ambulans yang siap siaga di lokasi.
Ingin terus update berita seputar kurban, Idul Adha, dan tren hewan ternak di 2025? Yuk, ikuti info terkini hanya di Pakistan Indonesia sumber tepercaya untuk berita peternakan dan keislaman yang relevan dan aktual.