Indonesia Kembangkan Budidaya Kelapa Sawit di Pakistan Guna Mengurangi Biaya Belanja Negara

Daftar Isi

Jakarta,- Dalam rangka mempererat 75 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Pakistan, dilakukan penjajakan peluang kerja sama yang strategis untuk mengembangkan budidaya kelapa sawit di Pakistan. Tujuannya ialah dapat membantu Pakistan dalam mengurangi ketergantungannya pada impor minyak nabati yang saat ini mencapai 92% dari kebutuhan domestik dan menelan biaya yang sangat tinggi hingga mencapai US$5 miliar per tahun.

Sebagai penjajakan tersebut, delegasi Indonesia yang diwakili oleh Pejabat Konsul Jenderal Teguh Wiwiek dan Konsul Bidang Ekonomi Ahmad Sofyan melakukan kunjungan ke Universitas Pertanian Sindh (SAU) Tando Jam.

 

Mereka meninjau Proyek Percontohan Kelapa Sawit SAU-DALDA di Latif Experimental Farm serta berdiskusi dengan Rektor SAU, Altaf Ali Siyal, dan sejumlah akademisi lainnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Siyal menjelaskan bahwa wilayah pesisir Pakistan, terutama di Sindh dan Balochistan, memiliki kondisi iklim yang sangat mendukung untuk budidaya kelapa sawit.

 

“Dengan iklim yang mendukung, diperkirakan Pakistan mampu membudidayakan sekitar 60.000 hektare kelapa sawit,” Ujar Siyal.

Dengan adanya program ini juga negara bisa menarik investasi dari luar sebesar US$30 juta dan secara signifikan dapat mengurangi beban impornya.

Indonesia Mendukung Langkah Budidaya Kelapa Sawit

 

Crude Palm Oil
Crude Palm Oilapa Sawit

Sedangkan Ahmad Sofyan juga menegaskan komitmen Indonesia yang akan selalu mendukung pengembangan sektor kelapa sawit di Pakistan.

“Bentuk dukungan yang ditawarkan mencakup kemitraan dalam penelitian, pemberian beasiswa bagi mahasiswa Pakistan, program pertukaran, serta bantuan teknis,” jelas Sofyan dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3/2025).

Lebih lanjut, Indonesia juga membuka peluang bagi Pakistan untuk bergabung dalam Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC). Keanggotaan tersebut bertujuan membantu Pakistan dalam menyelaraskan regulasi industri sawitnya dengan standar global serta memperkuat posisinya di pasar minyak sawit internasional.

Semoga dengan adanya kolaborasi ini, dapat mempererat hubungan Indonesia dan Pakistan terlebih di momen tahun ini yang bertepatan dengan 75 tahun hubungan bilateral antar kedua negara, khususnya dalam sektor agribisnis.

Bagikan: